Jakarta, Portonews.com – Terjaganya ekosistem laut diharapkan dapat meningkatkan produksi perikanan laut yang selama ini menjadi salah satu sumber penghidupan masyarakat sekitar pesisir Padang, Sumatra Barat. Pasalnya, pariwisata laut mulai terancam dengan sampah plastik dan perusakan terumbu karang. Padahal pariwisata ini dapat menggerakkan dan meningkatkan taraf ekonomi warga.
Sebagai objek wisata bahari, ekosistem Laut Padang potensial untuk kegiatan pariwisata mengambil manfaat dan fungsi dari laut. Keindahan alam laut dapat diperoleh melalui kegiatan wisata pantai, panorama pantai, selancar, game fishing, dan selam. “Pariwisata laut Padang atau bahari juga meliputi kegiatan berjemur dan berenang di tepi pantai, serta fotografi bawah laut. Wisata bahari mendorong munculnya bisnis-bisnis kecil, seperti gerai ikan bakar, pramuwisata, jasa sewa kendaraan, pedagang, penyewaan peralatan diving, snorkeling, hingga sebatas warung minum kopi. Ini secara otomatis berkontribusi terhadap pendapatan ekonomi masyarakat sekitar sebagai bagian dari pelaku pariwisata,” kata Dahlan Tampubolon, pengamat ekonomi pada Portonews, Kamis (9/5/2019). Dari sisi lingkungan, pelestarian ekosistem Laut Padang menjaga keberadaan satwa dan tumbuhan di sekitarnya.
Tumbuhan laut dan pesisir menjadi sumber oksigen dan perkembangan biota laut, lanjut Dahlan, seperti tempat berbiaknya ikan, udang dan makhluk air lainnya. “Biota ini menjadi sumber makanan bagi makhluk hidup lainnya, seperti burung-burung dan juga manusia. Lebih penting lagi, Laut Padang merupakan sumber protein. Tumbuhan pantai sangat membantu mencegah abrasi dan memperlambat intrusi air asin ke lahan pertanian,” paparnya.
Menurut Dahlan melindungi dan mengelola ekosistem laut membutuhkan partisipasi dari semua pihak. Masih ada kebiasaan masyarakat yang masih membuang sampah sembarangan di sekitar peisisr pantai dan lautan. “Masyarakat hingga saat ini masih menganggap bahwa laut itu luas sehingga jika sampah rumah tangga berada di laut tidak ada efek sama sekali. Padahal jika ditelusuri dampak yang terjadi oleh sampah bagi biota-biota pesisir dan laut, lingkungan perairan, ekosistem-ekosistem perairan, dan bahkan merugikan manusia itu sendiri dari segi kesehatan dan ekonomi,” kata Dahlan.
Diketahui, laut Padang terkenal dengan pantainya yang indah dan alunan debur yang menjadi kombinasi keindahan dan merupakan penarik wisatawan yang ingin menikmati tenggelamnya matahari di waktu senja. Dengan lestarinya ekosistem laut, keindahan akan terus menjadi daya tarik bagi wisatawan juga bagi menjamin keberlangsungan kehidupan biota laut, seperti terumbu karang, ikan dan sumberdaya pesisir lainnya.
Untuk membangun perilaku masyarakat yang peduli lingkungan laut, ungkap Dahlan, perlu upaya yang berkelanjutan secara konsisten.