Madiun, Portonews.com – Madiun bukan hanya terkenal dengan Pecel, makanan khas daerah ini. Madiun yang dijuluki kota Gadis. Eit, bukan gadis pujaanmu ya! Tapi Gadis adalah akronim dari Perdagangan, Pendidikan, Perindustrian memiliki keragaman kuliner selain pecel dan Brem. Salah satunya, Es Dawet. Es Dawet Kertobanyon, namanya.
Es Dawet Kertobanyon ini bukan sembang es dawet. Pasalnya, es dawet ini berdiri sejak tahun 1963! Jadi bila kebetulan beranjangsana ke Madiun, mampir saja ke Jl. Raya Ponorogo, Desa Kertobanyon, No. 37, Kaibon, Kertobanyon, Geger, Madiun. Di situlah lokasi minuman seger ini berada.
Es Dawet Kertobanyon ini siap dijajakan untuk setiap konsumen pada pukul 9 pagi hingga setengah 4 sore. Namun seringkali sudah habis sebelum jam operasionalnya karena saking larisnya.
Menurut juru parkir yang mangkal di sekitar areal Es Dawet Kertobanyon, pengelola es ini merupakan generasi ketiga. “Ini (pemiliknya) sudah generasi ketiga,” ujar sang juru parkir pada Portonews, Selasa siang (4/6/2019) di depan pangkalan areal Es Dawet ini. Dia menambahkan, es dawet ini dikelola oleh Bapak Selamet Rijadi. “Beliau juga anggota DPRD Madiun dari PKB,” ujarnya, seraya mengimbuhkan bahwa Bapak Selamet terpilih kembali untuk duduk sebagai anggota dewan.
Karena Es Dawet Kertobanyon ini sudah cukup lama berdiri, resepnya pun merupakan turun temurun. Pendiri dan penemu resep Dawet Kertobanyon ini merupaan Alm. Ibu Paikem (Ibu Hj. Sholikah) bersama dengan H. Ahmad Sukadi. Sementara itu untuk penamaan Dawet Kertobanyon dilakukan oleh Bapak Selamet Rijadi, keturunan dari pendiri.
Sampai sekarang ini kelezatan dan kenikmatannya tetap terjaga. Karena itu, tidak heran bila pelanggannya sangat banyak.
Dalam seporsi es dawet akan ada racikan cendol, bubur sumsum, irisan pisang kepok, ketan hitam, santan dan juga cairan gula, serta tidak lupa es batu. Rasanya sangat menyegarkan dan sangat pas di lidah. Cocok disantap saat siang hari cuaca sedang terik-teriknya di Madiun. Harganya pun sangat kompetitif, kisaran Rp 8.000 – 10.000 per porsi. Jadi, tunggu apa lagi? Monggo ditunggu icip-icip Es Dawet jadul, rasa kekinian.