Jakarta, Portonews.com – Salah satu kota dengan banyak obyek wisata yang tidak jauh dari Jakarta adalah Bogor. Mulai dari wisata alam, wisata kuliner, wisata sejarah, hingga wisata edukasi lengkap tersaji di tempat ini. Satu museum baru hadir menemani para pelancong yang ingin tahu sejarah perkembangan pertanian di Indonesia. Yuk, berkunjung ke Museum Pertanian di Jalan Ir. H. Juanda No 98 Bogor.
Tidak seperti konsep museum dengan kesan kaku, desain Museum Pertanian justru terlihat sangat kekinian terlebih lagi sesuai dengan kaum muda milenial, jadi tidak membosankan untuk diselami.
Perjalanan mengenai sejarah pertanian diawali di lantai satu. Berbagai informasi komoditas pangan di Indonesia diilustrasikan dalam bentuk diorama pengolahan lahan sawah, rumah petani hingga alat pertanian yang sangat menarik untuk dijadikan spot foto bagi para pengunjung. Museum Pertanian menawarkan sensasi yang menyenangkan dengan dekorasi yang sangat instagramable.
Beranjak ke lantai dua dari Museum yang letaknya menyatu dengan Museum Tanah, pengunjung akan mendapatkan Geleri Kebijakan dan Komoditas yang menggambarkan perkembangan pertanian Indonesia dari era kolonial Belanda sejak tahun 1600 sampai 1945. Hingga perkembangan pertanian pada era setelah kemerdekaan hingga saat ini yang dipamerkan berdasarkan periodisasi kabinet dari tahun 1945 sampai 2019.
Satu hal menarik dari museum adalah di Galeri yang merangkum pembangunan pertanian dari tahun 1600 sampai dengan 2019 ini, terdapat area coffee corner yang menjadi tempat icip – icip produk kopi, teh dan kakao dari berbagai daerah di Indonesia.
Tidak berhenti disitu, pengunjung juga akan dimanjakan melalui Galeri Pertanian Masa Depan dan Lumbung Pangan Dunia 2045 yang terdapat di lantai 3. Dalam galeri ini pengunjung dapat melihat bagaimana pengembangan pertanian 4.0 dengan sangat apik.
Kemudian, terdapat ilustrasi penggunaan teknologi canggih seperti drone, market smart farming hingga “Autonomous Tractor” traktor tanpa awak yang menggunakan sistem GPS berbasis Real Time Kinematika juga dapat pengunjung temukan di galeri ini.
Bagian terakhir adalah galeri keempat dari Museum, terletak di Gedung D yang juga masih berada di komplek Museum Tanah dan Pertanian Bogor. Galeri ini memiliki lima zona ruangan terpisah dengan spot edukasi dan visualisasi yang menarik. Galeri Peternakan menampilkan berbagai perkembangan teknologi peternakan yang disajikan dalam bentuk video pendek, diorama, poster dan beberapa artefak.
“Museum pertanian ini merupakan saksi sejarah perjalanan panjang dan perkembangan pertanian Indonesia dari dulu dan kini, menuju pertanian masa depan” kata Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian Syukur Iwantoro, mewakili Menteri Pertanian hari ini meresmikan Museum Pertanian serta Gedung Perpustakaan dan Pengetahuan Pertanian Digital (P3D) di kawasan Bogor, Jawa Barat, Senin (22/4).
Inilah sebabnya Museum Pertanian mengusung tema “Bertolak Dari Masa Lalu, Menapak Ke Masa Depan (Connecting the Past to the Future) menjadi sangat tepat. Keberadaan museum itu juga diharapkan mempunyai peran penting dalam membangkitkan semangat dan kepedulian generasi muda terhadap pembangunan pertanian di Indonesia.
Pembangunan museum pertanian ini digagas oleh Prof. Dr. Sjarifuddin Baharsjah, yakni Menteri Pertanian periode 1993-1998 dan beberapa tokoh pertanian lainnya dalam bentuk deklarasi yang ditandatangani pada tanggal 17 April 2018.
“Alhamdulillah saya diberikan kesempatan untuk merealisasikannya. Berdirinya museum ini diharapkan mempunyai peran penting dalam membangkitkan semangat dan kepedulian generasi muda terhadap pembangunan pertanian di Indonesia,” ujar Sjarifuddin.
Sementara itu, Kepala Pusat Pepustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian, Leli Nuryati mengungkapkan, Museum Pertanian mampu menghadirkan metode pembelajaran sejarah baru yang tidak menjemukan.
Museum Pertanian dibuka pada hari dan jam kerja yakni dari Senin sampai Jumat pukul 08.00 WIB hingga 16.00, sementara museum ini akan tutup pada hari Sabtu hingga Minggu. Adv