Jakarta, Portonews.com – Penyerapan minyak kelapa sawit mentah (CPO) untuk program pengembangan biodiesel 20 persen (B20) ditargetkan mencapai 6,2 juta kiloliter atau setara 5,4 juta ton, hingga akhir 2019. Demikian diungkapkan oleh Ketua Umum GAPKI Joko Supriyono pada sejumlah media, Rabu petang (15/5/2019) di Jakarta.
Joko menyebutkan penyerapan biodiesel sepanjang Maret 2019 mencapai lebih dari 527.000 ton, atau turun 19 persen dibandingkan Februari sebesar 648.000 ton. Sementara itu, pada Januari 2019 penyerapan biodiesel mencapai 552.000 ton.
“Turunnya penyerapan biodiesel disinyalir karena keterlambatan permintaan dari Pertamina sehingga pengiriman ke titik penyaluran ikut terlambat,” kata Joko
GAPKI juga mencatat penyerapan biodiesel dalam negeri pada triwulan I 2019 telah mencapai 1.727.000 ton seiring dengan perluasan mandatori B20.
Lebih jauh Joko mengatakan penyerapan CPO dalam negeri menjadi solusi atas tantangan industri sawit yang saat ini tengah dihadapi Indonesia, khususnya pada triwulan pertama 2019.
Berbagai tantangan baik dari dalam negeri, luar negeri dan sentimen pasar dihadapi industri ini.
Pada awal tahun, industri sawit diterpa kebijakan Uni Eropa terkait Renewable Energy Directive II (RED II) yang akan menerapkan penghapusan penggunaan biodiesel berbasis sawit.