KITA SERING terjebak dalam pemikiran, bahwa kita perlu memiliki kekayaan materi. Jika gagal, lalu kita merasa tak berguna.
Danti Pertiwi. Komisaris Utama PT. ArchiSS (Archipelago Strategic Solution) adalah sosok yang tak mau terjebak dalam pemikiran pragmatis. Menurutnya, kekayaan materi bukanlah segala-galanya yang menjadi ukuran kehidupan manusia.
“Ada nilai yang lebih tinggi dan mulia dari semuanya, yakni sebuah kejujuran.
Sulit memang di zaman sekarang ini jadi orang jujur, tapi buah dari kejujuran akan menghasilkan nilai kehidupan yang agung,” ujar Danti Pertiwi atau biasa disapa Danti, kepada Portonews di kantornya di Tebet, Jakarta Selatan.
Perempuan kelahiran Jakarta, 30 Juli 1979 ini memerima kedatangan kami dengan terbuka. Tak ada yang berlebihan di ruang kerjanya. Warna hijau toska dipilih Danti sebagai pelengkap ruang kerjanya yang simple.
Sebuah laptop Apple tergeletak di meja kerjanya. Tiga botol minuman dingin dan Lasagna merupakan hasil racikannya sendiri. Tiga vas bunga berukuran
mungil dan dua foto figura bersama dua anaknya, M.Aldan Meru Zulkarnaen dan M. Altaf Ranu Zulkarnaen, ruangan ini menjadi saksi bisu tempat dimana perjuangan Danti mengarungi kehidupan.
Danti membuka percakapan. Ketika pertama kali perusahannya, ArchiSS didirikan oleh almarhum suaminya, Azwar Zulkarnaen tahun 2009 silam.
“ArchiSS dibangun tahun 2009, ketika mengandung anak pertama (M. Aldan Meru Zulkarnaen). Suami dulunya aktivis, pada saat itu belum ada bendera. Saya bertanya, kamu bekerja tanpa bendera, karena bekerja kan harus ada bendera, ada target.”
Kekuatan ArchiSS ada pada jaringan media sosial yang sampai ke tingkat paling bawah. Tak heran, ArchiSS yang awalnya menangani bidang politik dan sosial media, akhirnya pada tahun 2011 mempunyai nuansa baru. Menambah divisi baru dengan membentuk event. Bersama teman-teman sesama aktivis, diantaranya, Angkasa Songko, sutradara yang pernah meraih Piala Citra.
ArchiSS mendapat tawaran bekerja- sama dengan penyelenggara Bursa Efek Indonesia membuat annual report tahun 2015. Kemudian bekerjasama dengan SKK Migas, menggarap sosial media termasuk event-event penting SKK Migas sampai tahun 2017.
“Memang kami sering mengerjakan beberapa pekerjaan yang meliputi oil and gas. Kami juga membuat CEO Forum yaitu untuk mempertemukan para CEO oil and gas untuk bertemu dan menjalin komunikasi tentang beberapa hal yang mempunyai kesulitan untuk menyelesaikan masalah-masalah mereka.”
Di tahun politik seperti ini, ArchiSS selalu mengupdate berita-berita politik. Dilatarbelakangi suami dan teman-teman sesame aktivis, ArchiSS memegang teguh nilai-nilai prinsip. “Untuk konten, kita punya tim yang solid. Data kita akurat, bukan dengan berita hoax. Dan jiwa aktivis itu punya jiwa yang kuat, kita perang dengan data Data didapatkan dari berbagai jaringan, tersebar di berbagai wilayah.”
Menjelang Pileg dan Pilpres, Danti mengaku sudah ada beberapa partai politik yang mengajak bekerjasama dengan ArchiSS sebagai konsultan politik. ‘Sudah ada lah beberapa parpol yang ingin bekerjasama dalam pembentukan opini yang benar dan akurat. Sama halnya juga dalam Pilkada serentak, kita mendapat kepercayaan,” kata Danti yang enggan menyebutkan nama-nama parpol tersebut.
MENGHARGAI UANG
Sepeninggal (Alm) suaminya Azwar Zulkarnaen 2016 lalu, Danti memilih hijrah dalam suasana yang berbeda. Dulu, aktif di ArchiSS, sekarang lebih banyak melakukan kegiatan sosial. Diantaranya, menggagas “berbagi mainan” bekas yang masih layak pakai. Mainan dikumpulkan dari teman- temannya. Dan beberapa sudah datang dari Jawa Tengah, Jawa Timur. Siap diberikan untuk anak-anak di kampung nelayan.
“Berbagi mainan adalah kegiatan sosial yang memberikan manfaat bagi anak-anak yang berada dalam situasi yang tidak seberuntung anak lainnya. ”Saya juga menggagas arisan namanya “benang cinta” dimana 50 persen disumbangkan kepada yang membutuhkan.”
Danti merasakan hidupnya dalam suasana baru. Berbekal dari hobin- nya yang suka memasak. Perempuan berambut sebahu ini memberanikan diri menekuni bisnis kuliner. Menjual makanan terkenal dari Italia, Lasagna dan minuman sejenis Thai Tea.
Ada berbagai rasa seperti Taro terbuat dari ubi bahannya langsung dari Thailand, coklatnya premium beli di luar negeri, kejunya dari luar negeri. Danti menjamin, produknya berkualitas tinggi. Yang membedakan dengan lainnya, bahan yang digunakan semuanya berkualitas premium sehingga rasanya juga premium.
“Kualitas premium tapi harganya terjangkau. Satu gelas minumannya dihargai Rp15.000 sedangkan satu porsi Lasagna dihargai Rp40.000. Saya melihat ini bukan dari uangnya tapi dari proses pembuatannya dibuat oleh anak-anak.
Mereka semua membantu prosesnya. Jadi anak yang kecil bagian chef, dia yang ngaduk, dia yang merasakan, anak yang besar sebagai marketingnya.”
Ketika ketemu saudara, anak-anak membawa jualannya. Mempromosikan barangnya. Dan uang hasil penjualan ini masuk ke rekening anak-anak. “Anak- anak, saya buatkan rekening masing- masing. Setengah buat beli bahan lagi, setengah buat tabungan mereka.”
Danti memilih Lasagna selain karena anak-anak suka makanan Italia tersebut. Cara pembuatannya juga simple dan rasanya enak. Semua bahannya juga premium. Tanpa bahan
pengawet. Semuanya pakai tomat segar, daging segar. Kejunya dipadukan dari berapa keju, jadi rasanya keju banget. Anak-anak bisa kenyang.
“Alhamdulillah sudah bisa kebeli motor satu. Sebulan, dari instagram juga. Dan ketika ketemu klien, saya bawa. Ada sih temen yang bilang, ngapain sih malu- maluin aja. Saya merasa bangga, ini kan barangnya premium, keren, anak-anak saya loh yang buat. Jadi anak saya mau saya biasakan untuk menerima sesuatu tanpa memberikan sesuatu juga,” ujar Danti.
Danti mencontohkan suatu hal yang nyata untuk anak-anak. Mengajarkan bagaimana kedua anaknya, untuk tidak membeli mainan dengan secara gampang mengambil uang di ATM. Menjelaskan kepada anak-anak bahwa uang di ATM harus dicari, kerja dulu baru ada uang masuk di ATM dan bisa diambil untuk beli mainan. “Akhirnya saya ajak mereka, kamu mau mainan? Tapi kamu harus berbuat sesuatu dulu, apa mama?
Bantu mama menjual ses kamu juga bisa bantu mama membuat itu. Saya browsing Akhirya kami sepakat unt minuman. Anak-anak menulis power ranger drink, ultraman drink. Setelah berembuk akhirnya muncullah nama Happy Drink dan Happy Lasagna. Maksudnya supaya orang minum Happy Drink dan makan Happy Lasagna bisa merasa happy.
“Disini ada tulisan M diambil dari anak saya. Karena disitu karena proses men tentang sebuah perubahan mudah memang menjelas anak-anak bahwa ayahnya tapi perlu masanya mereka memahami sukses itu hasil dari kerja.”
Danti tak malu hati. Tekadnya sudah bulat. “Saya percaya kepada teman dan sudah memberikan kontribusi besar bagi perusahaan ini. bekerja profesional. Saya yakin ArchiSS akan bertumbuh menjadi besar di tangan mereka,” kata
Danti optimis. Setelah tak lagi terlalu aktif di ArchiSS, Danti memilih menyibukan diri dalam berbagai kegiatan sosial. Mengunjungi pesantren di Banten juga menyambangi sekolah bagi anak- anak yatim dan anak-anak petani tidak mampu di Cilincing, Jakarta Utara.