Jakarta, Portonews.com – Dalam menyambut pemilihan umum (pemilu) serentak tahun depan, Posko Perjuangan Rakyat (Pospera) dan Perhimpunan Nasional Aktivis 1998 (Pena 98) berencana melakukan kampanye sistem jemput bola. Karenanya, hari ini dilakukan launching perdana 5 bus dari tim konsolidasi “Jokowi Sekali Lagi” yang akan melakukan kampanye di Jawa Barat (Jabar).
Seremoni launching pelepasan lima bus sendiri secara aklamasi dilakukan Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto bersama jajaran Pospera dan Pena 98. Tampak pula dua anggota DPR RI dari PDI Perjuangan yakni Aria Bima dan Adian Napitupulu.
Hasto sendiri memimpin acara seromonial launching pelepasan 5 bus itu dengan menggelar tabur bunga di depan pelataran Rumah Cemara yang terletak di Jalan Cemara nomor 19, Menteng, Jakarta Pusat. Kemudian dilanjutkan dengan penaburan air dan selebrasi pemecahan kendi di depan bus yang terjejer di Jalan Cemara.
Hasto menyatakan dukungan atas kehadiran kelima bus yang akan melakukan sosialisasi dan kampanye atas keberhasilan Presiden Jokowi ke tengah masyarakat secara langsung. Baginya, hal ini dalam mencari gagasan-gagasan besar yang berasal dari rakyat langsung.
“Hal ini sebagai kampanye yang hadir di tengah rakyat secara langsung. Watak kampanye seperti ini berasal dari gagasan-gagasan besar dari rakyat. Inisiatif dari rakyat merupakan tulang punggung,” sebutnya.
Sementara Ketua Tim Konsolidasi Jokowi Sekali Lagi, Musdar Bona Ventura menyatakan, kelima bus tersebut bakal fokus melakukan kegiatan kampanye untuk wilayah Jabar, sebagai provinsi terpadat. Di mana, kelima bus bersama para relawan akan bergerak dari desa ke desa selama tujuh bulan tak henti.
“Akan masuk ke desa-desa dan tidak pulang selama tujuh bulan,” akunya.
Dirinya menambahkan, kehadiran bus ini menjadi motivasi dari kerja keras sekaligu buah dari modal perjuangan. Aksi sosialisasi dengan terjun langsung kepada rakyat baginya sama dengan yang dilakukan Jokowi sejauh ini.
“Sejak tahun 2012, bahkan sebelymnya selama di Solo, Pak Jokowi sudah mengambil pola konsolidasi turun langsung kepada. Dipilih daerah Jabar ini karena merupakan pemilih terbanyak dengan 27 kabupaten/kota serta 5000 lebih desa,” terangnya.
Mustar menambahkan, rangkaian kegiatan bus ini dengan masuk ke desa-desa melakukan sosialisasi. “Polanya sederhana membuat pertemuan dengan warga sebanyak mungkin di wilayah Jabar. Bagaimana detailnya nanti akan dirumuskan bersama tim konsolidasi,” sebutnya.
“Yang jelas nanti akan berkampanye soal keberhasilan pemerintahan Jokowi sekaligus ajang menyaring hoax yang menyerang Jokowi. Jadi, kita berikan informasi yang jernih, ” sebutnya.
Ketika ditanya besaran anggaran pengadaan lima bus ini, Mustar mengaku dananya berasal dari swadaya alias gotong-royong hampir setahun dari berbagai kalangan di Pospera dan Pena 98.
“Harga bus per unit berkisar Rp250-300 juta per unit. Harganya beda-beda. Nanti kalau akan ditambah bisa lebih bagus. Yang jelas bus ini sebagai rumah berjalan. Biaya operasional akan kita hitung. Kita akan menggalang dananya sehingga bisa berjalan efektif, ” sebutnya.
Ketua Pospera Jabar, Teddy Risandu menambahkan, dari seluruh Kabupaten/Kota, daerah yang dipilih untuk fokus yakni Bogor. Dia beralasan, DPT paling besar adalah Kabupaten Bogor yang jumlahnya hampir 4 juta dengan 392 desa. “Jadi dalam sehari, bus bisa keliling 4 hingga 5 desa,” selorohnya.
“Ini menjadi pertarungan sengit. Relawan yang kita bersiapkan sebanyak 1000 orang per kabupaten/kota,” sambungnya.
Atas kampanye pola mendatangi rakyat ini, baik Mustar dan Teddy oprimis bisa mencapai perolehan suara sesuai target kemenangan sebesar 70%.
“Informasi yang berikan kepada masyarakat ini juga untuk menangkal radikalisme, hoax dan menginformasikan secara utuh kepada rakyat. Sekaligus mengemukakan pendapat kenapa Pak Jokowi layak untuk terpilih lagi? Jadi rakyat bisa dapat pemahaman yang clear, ” sergahnya.