Den Haag, Portonews.com – Bagi warga negara Indonesia yang lahir pada 17 Agustus, KBRI Den Haag memberikan pelayanan khusus, yaitu membebaskan pengurusan paspor. Demikian siaran pers yang diterima redaksi Portonews.com, Jumat (17/8/2018).
Layanan gratis perpanjangan paspor ini disambut gembira WNI yang tinggal di Belanda. Paling tidak sampai dengan pendaftaran ditutup rabu (15/8/2018) sudah ada 3 WNI yang mendaftar, jelas Atase Imigrasi KBRI Den Haag, Johanes Fanny Satria Cahya Aprianto.
Salah satu WNI yang mendapatkan layanan paspor gratis ini adalah Jufri (41 th) seorang WNI yang sudah 10 tahun tinggal di Belanda. “Saya diberi tahu teman, agar segera menghubungi KBRI, supaya bisa mendapatkan layanan gratis, karena memang dia tahu kalau saya lahir tanggal 17 Agustus. Lalu besoknya,saya diminta datang ke bagian imigrasi. Syukur alhamdullilah, saya bisa mengurus paspor dengan cepat dan gratis. Lumayan juga uang yang seharusnya untuk bayar perpanjangan paspor, sebesar 30 Euro ( Rp 510 ribu) bisa untuk tambahan uang lebaran orang tua di kampung,” kata pria kelahiran Lampung ini.
Sementara itu, Jesty Agustiwardani (48 th) WNI yang tinggal di kota Almere- Belanda, juga senang dengan layanan paspor gratis ini. Baru selasa kemarin ( 15/8/2018) saya mendapat informasi dari kawan bahwa ada layanan gratis, besoknya saya mengirim email ke KBRI, dan dalam hitungan menit saya sudah dihubungi pihak Imigrasi KBRI, dan keesokan harinya diminta segera datang untuk dilakukan pengambilan foto. Katanya paspor akan diserahkan Jumat (17/8/2018), saat upacara bendera. Surprise juga bisa secepat itu dan gratis, kata Jesty.
Menurut , Johanes Fanny, pemberian paspor bagi ketiga WNI ini memang akan diserahkan langsung Duta Besar I Gusti Agung Wesaka Puja pada saat upacara 17 Agustus 2018 di Wassenaar.
Fanny menjelaskan, meski ketiga WNI ini tidak dikenakan biaya pembuatan paspor, namun penerimaan negara bukan pajak( PNBP) tetap masuk ke kas negara. “ sumber dananya, ya dari kami, para staff KBRI. Kami patungan, jelas Fanny sambil tertawa.
Pemberian paspor gratis ini juga menjadi salah satu bukti bahwa kami tetap berupaya untuk selalu meningkatkan pelayanan dan memberikan yang terbaik bagi masyarakat.
Saat serah terima paspor nantinya, Jesty mengaku agak canggung, karena selama puluhan tahun tinggal di Belanda, tak pernah datang ke upacara 17-an. “ Biasanya saya pulang kampung atau di rumah saja, karena kan saya ulang tahun, merayakan bersama keluarga. Jadi tahun ini memang spesial buat saya. Emang sudah rejeki, kata Jesty. (chk)