Jakarta, portonews.com – Triasmitra Group melalui sejumlah anak usahanya mengembangkan dua bisnis baru, yakni monitoring dan patroli pengamanan SKKL serta kabel optik darat.
“Layanan itu dibutuhkan pasar Indonesia yang rawan dengan kejadian kabel putus tanpa jelas siapa yang bertanggung jawab,” kata CEO Ketrosden Triasmitra, Titus Dondi Patria saat peresmian NOC dan kantor baru di Jakarta, Rabu (30/5/2018).
Selain bisnis baru, PT Ketrosden Triasmitra (Triasmitra Group) juga mulai mengoperasikan Network Operation Center (NOC) terbarunya di Jakarta yang akan mengelola operasi dan pemeliharaan Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) dan kabel optik darat milik perseroan serta pelanggannya.
NOC yang berlokasi di Jakarta Timur itu akan menjadi bagian dari operasional 8.000 km SKKL dan kabel optik darat dari Triasmitra Group, yang terdiri dari SKKL B2JS sepanjang 1.070 km yang menghubungkan Jakarta-Bangka-Batam-Singapura dan Batam – Bintan, SDCS (Surabaya-Denpasar Cable System) sepanjang 520 km yang menghubungkan Surabaya dan Denpasar dan UJB (Ultimate Java Backbone) yang menghubungkan Jakarta sampai Surabaya dengam membentuk 5 ring sepanjang 2.661 km.
“NOC ini tak hanya menjadi pusat operasi dan monitoring dari kabel yang kami bangun, tetapi kabel yang dipercaya dikelola Triasmitra,” kata CEO Ketrosden Triasmitra, Titus Dondi Patria.
Triasmitra punya dua anak usaha, yakni PT Jejaring Mitra Persada dan PT Triasmitra Multiniaga Internasional (TMI).
“PT Jejaring untuk pembangunan atau gelar kabel optik. Sedangkan TMI itu managed service untuk kabel optik,” papar Titus.
Menurut Titus, pihaknya tidak hanya mengelola kabel laut yang digelar Jejaring, tetapi juga milik operator lain,” ungkapnya.
Selain NOC, Triasmitra Group juga mengembangkan bisnis baru, yakni monitoring dan patroli pengamanan SKKL dan kabel optik darat. (ibn/chk/)