Jakarta, Portonews.com – Salah satu perusahaan tambang yang beroperasi di Papua menyediakan penerbangan Idul Fitri bagi karyawannya yang mudik untuk merayakan Idul Fitri 1439 Hijriah di wilayah tersebut.
“Tahun ini, merupakan tahun ketujuh pelaksanaan mudik bersama. Penerbangan yang diselenggarakan dari Bandara Mozes Kilangin di Timika dengan tujuan Fakfak,” ujar Vice President-Industrial Relations Freeport Indonesia, Demi Magai, di Jakarta, Sabtu (16/6/2018).
Penerbangan Idul Fitri itu sudah memasuki tahun ketujuh sejak pertama kali dilaksanakan pada 2011.
“Dengan lokasi operasinya yang berada di daerah terpencil, perusahaan memahami bahwa kebutuhan untuk pulang ke daerah asal dan berkumpul bersama orang-orang terkasih adalah salah satu kebutuhan primer bagi karyawan. Terlebih di momen hari raya Idul Fitri yang sebentar lagi akan hadir di tengah kita semua, berkumpul dan merayakan hari raya bersama keluarga terkasih adalah kerinduan setiap karyawan,” kata Magai yang melepas penerbangan Idul Fitri tersebut.
Fakfak dipilih menjadi rute penerbangan karena banyak karyawan yang mudik ke kota tersebut.
Dia menjelaskan bahwa Fakfak wilayah yang mayoritas penduduknya beragama Islam sementara ini belum ada akses penerbangan langsung yang menghubungkan Timika dengan Fakfak sehingga biasanya karyawan yang akan bepergian ke Fakfak harus terbang dulu ke Sorong atau Jayapura lalu menyambung penerbangan ke Fakfak.
“Dengan fasilitas penerbangan Idul Fitri, karyawan dapat memangkas waktu dan biaya perjalanan. Untuk dapat terbang dengan penerbangan Idul Fitri, karyawan cukup membayar tiket subsidi sebesar tiga ratus ribu rupiah per penumpang yang jauh lebih terjangkau dibanding penerbangan komersial yang sudah pasti memasang tarif tertingginya di musim liburan,” katanya.
Penerbangan Idul Fitri tersebut diselenggarakan pada 11 Juni dan penjemputan kembali ke Timika pada 29-30 Juni 2018.
Demi Magai menjelaskan penerbangan itu rutin dilaksanakan karena kualitas hidup karyawan adalah salah satu hal yang menjadi perhatian serius perusahaan.
Menurut dia, karyawan adalah aset perusahaan yang paling berharga sehingga perusahaan ingin memastikan karyawan mendapat fasilitas terbaik yang dapat mendukung terbangunnya suasana kerja yang sehat dan produktivitas yang baik.
“Kami berharap karyawan dapat memanfaatkan fasilitas penerbangan Idul Fitri ini dengan baik. Kami berharap di tahun-tahun mendatang semakin banyak karyawan yang memanfaatkan program ini sehingga mereka semua merasa diperhatikan dengan baik oleh perusahaan, mereka bisa berhari raya dengan keluarga di kampung halaman mereka,” kata dia.
Salah satu penumpang penerbangan Idul Fitri Divisi Mine Maintenance, La Ode Kaimdhini, yang berangkat dengan lima anggota keluarganya, mengungkapkan rasa syukurnya dengan kemudahan yang diberikan perusahaan.
Ia menyebut sarana itu merupakan penerbangan Idul Fitri kedua baginya setelah keikutsertaannya yang pertama pada 2016.
“Saya bersyukur kepada Allah SWT dan berterima kasih kepada perusahaan atas kemudahan yang disediakan bagi kami untuk pulang kampung. Penerbangan ini sangat memudahkan perjalanan pulang kampung kami karena jika tidak ada penerbangan langsung yang disediakan perusahaan, kami harus menempuh perjalanan yang lebih jauh dan panjang, entah itu transit di Sorong atau Jayapura dulu baru lanjut ke Fakfak. Biayanya pun jauh lebih murah karena tiketnya disubsidi,” tutur La Ode.
Penerbangan Idul Fitri tahun ini memberangkatkan 28 karyawan dan anggota keluarganya ke Fakfak melalui Kaimana menggunakan pesawat yang disewa.
Penerbangan Timika ke Fakfak ditempuh dalam waktu dua jam lima belas menit dengan perhentian di Kaimana untuk pengisian ulang bahan bakar pesawat.