Jakarta, Portonews.com – PT Pelita Samudera Shipping, Tbk, sebuah perusahaan logistik batubara dan transportasi laut berencana melakukan penjualan 1 unit aset Floating Loading Facility (FLF), fasilitas pemindahmuatan batubara lepas pantai yang dibuat tahun 2007.
Ini merupakan langkah strategis sekaligus bentuk dari divestasi usaha untuk mengoptimalkan utilisasi aset. Perseroan tersebut mendapatkan penawaran bagus atas transaksi penjualan senilai USD 12 juta dan direncanakan akan dijual ke PT Maritim Barito Perkasa.
Perseroan menargetkan untuk membeli minimal 2 kapal set kapal tunda (tugboat) dan tongkang (barge) yang akan digunakan untuk mengangkut batubara senilai Rp40 miliar.
“Divestasi untuk FLF kita sebesar 70 persen. Jadi dengan menjual satu aset tersebut kita akan meningkatkan utilisasi hingga 90 persen tanpa mengurangi pendapatan. Kita confidence bahwa kelebihan aset bisa kita jual dan dananya bisa untuk diinvestasikan ke aset yang lebih menguntungkan,” kata Commercial & Operation Director Harry Chan, usai Rapat Umum Pemegang Saham PT Pelita Samudera Shipping, di Fairmont Hotel, Jakarta, (20/9).
Penjualan itu berdampak positif terhadap kegiatan operasional dimana perseroan masih memiliki aset 3 unit FLF dan 1 Floating Crane untuk pemindahmuatan batubara, sehingga bisa menambah utilisasi keempat aset tersebut.
Penjualan aset FLF yang dinamai Ratu Barito ini telah disetujui oleh para pemegang saham. Sementara itu, perusahaan tetap optimis dapat mencapai target double digit growth dari 2017 setelah mencapai kinerja keuangan yang melesat signifikan di semester I tahun 2018 dibandingkan semester I tahun 2017, dengan kenaikan laba bersih sebesar 2.859 persen.