Jakarta, Portonews.com – Kawasan pergudangan logistik di Bandara Soekarno-Hatta akan diperluas. Proyek tersebut diberi nama cargo village. Pembahasan proyek tersebut dilakukan hari ini, Jumat (20/7/2018), di Kementeriaan Koordinator Bidang Kemaritiman yang dihadiri oleh Kementerian Perhubungan, dan PT Angkasa Pura II selaku pengelola Bandara Soekarno-Hatta.
“Kapasitasnya bisa jadi 1,5 juta ton/tahun nanti, sekarang kan baru 600.000 ton,” kata Direktur Bandar Udara Kemenhub Polana Banguningsih di Kemenko Kemaritiman, Jumat (19/07/2018).
Sementara itu, Corporate Secretary AP II Agus Haryadi mengatakan terminal kargo eksisting yang saat ini berada di sisi timur bandara akan dipindah ke sisi barat, mengingat lokasi terminal kargo eksisting tersebut akan menjadi lokasi terminal 4. Salah satu pekerjaan yang terus dilakukan dalam rangka perluasan cargo village ini adalah pembangunan apron yang sudah mencapai 60%.
Selain itu, lanjutnya, cargo village yang telah diperluas nantinya juga akan terhubung langsung dengan akses jalan tol yang saat ini tengah dibangun oleh anak usaha PT Jasa Marga yaitu jalan tol Kunciran-Cengkareng.
“Sekarang ada jalur tol yang baru yang sedang dibangun, kita minta ada sebagian kecil disodet untuk kemudian masuk ke akses kargonya. Jadi investasinya patungan. Kebetulan kalau dari ketersediaan lahan yang ada, ini kurang lebih 89% lahannya sudah ada di bandara, jadi relatif tidak ada isu dari pembebasan lahan,” jelasnya.
Sejalan dengan penyelesaian apron dan akses tol tersebut, Agus mengatakan pihaknya juga akan membangun pergudangan (warehouse) lini 1, lini 2, dan lini 3 yang diperkirakan membutuhkan investasi sekitar Rp 3-4 triliun.