Jakarta, Portonews.com – Kelancaran arus mudik ke berbagai tujuan di wilayah Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta dan Jawa Timur membuktikan efektifitas selesainya sejumlah ruas infrastruktur di Pulau Jawa atau proyek tol TransJawa. Tahun 2019 diproyeksikan hampir semua ruas tol TransJawa sudah tuntas, sehingga akan memberikan dampak yang lebih hebat lagi bagi perekonomian, khususnya di Pulau Jawa bagian Selatan.
Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko menyatakan pembangunan infrastruktur TransJawa akan meningkatkan potensi ekonomi di wilayah jalur Pantai Selatan (Pansela).
“Dengan pergerakan melalui selatan, saya yakin para pemudik akan terinspirasi bahwa ada potensi dan kekuatan baru yang perlu dieksplorasi untuk kepentingan ekonomi pada masa mendatang,” kata Moeldoko di Jakarta, Kamis (14/6/2018).
Moeldoko mengharapkan pemerintah daerah dan investor dapat bergerak cepat menggarap potensi lokal untuk dijadikan pusat perekonomian baru yang berdampak kepada peningkatan kesejahteraan masyarakat di wilayah itu.
Menurut Moeldoko, pembangunan jalur Pansela tidak hanya sebatas untuk mengurangi kepadatan lintas utara dan tengah Pulau Jawa, namun juga bertujuan untuk membuka akses pemerataan ekonomi di jalur selatan.
Mantan Panglima TNI itu menuturkan banyak potensi lokal mulai dari sumber daya alam hingga kekayaan budaya yang bisa menjadi pemantik pembangunan ekonomi masyarakat pada jangka menengah dan panjang.
Adapun pembangunan pusat perekonomian tersebut akan didukung berbagai sektor seperti ekonomi pertanian, ekonomi industri, ekonomi kreatif, pariwisata hingga UMKM.
Dari sisi pertanian, keberadaan jalur Pansela itu akan mempermudah akses distribusi hasil panen, sehingga membuka peluang bagi pasar besar untuk mengambil langsung kepada para petani.
Di sektor industri, diharapkan akan muncul pabrik baik skala besar maupun menengah di kawasan tersebut, sehingga dapat menyerap tenaga kerja.
Sedangkan dari sisi ekonomi kreatif, diharapkan keberadaan Pansela dapat memancing masyarakat untuk menghasilkan kerajinan lokal yang memiliki nilai ekonomis. Sementara dari sisi pariwisata, dapat memberikan pendapatan bagi daerah, serta menggeliatkan UMKM dan industri rumahan.
Berbasis Pemberdayaan Masyarakat Pendiri KAHMI Preneur Kamrussamad mengamini pernyataan Moeldoko.
Kamrussamad menilai jalur Pansela dipastikan dapat membangkitkan pertumbuhan ekonomi masyarakat.
“Begitu akses jalan terbuka maka ekonomi lokal akan tumbu dengan sendirinya. Itu sudah pasti akan mendorong usaha-usaha baru,” ungkap Kamrussamad.
Selain itu, perlu adanya komitmen dari pemerintah daerah dan investor untuk memberikan ruang bagi pelaku UMKM atau pengusaha lokal, sehingga mereka bisa mendapatkan dampak perekonomian langsung dari pembangunan yang telah dilakukan pemerintah.
Lebih jauh dirinya optimis bahwa pemerintah akan berhasil mendorong pembangunan ekonomi berbasis pemberdayaan masyarakat.
“Misalnya ada 10 juta wirausaha baru dalam lima tahun kepemimpinan Jokowi, bayangkan berapa yang bisa terserap. Kalau hanya mengandalkan APBN, ada keterbatasan. Tapi kalau wirasuaha yang digalakkan, itu berpotensi membantu peningkatan kesejahteraan masyarakat,” tutur pria biasa disapa Samad itu.
Sekretaris Jenderal Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes) Anwar Sanusi juga meyakini jalur Pansela dapat membuka akses pembangunan perekonomian masyarakat termasuk di kawasan perdesaan. “Pansela adalah terobosan luar biasa untuk memotong rantai biaya transportasi, dan membuka isolasi wilayah selatan,” ungkap Sanusi.(*)