JAKARTA, Portonews.com – Setelah tol Trans Jawa dan jalur pantai utara, pemerintah berencana akan membangun jalan tol di selatan pulau Jawa. Tol baru ini akan dibangun membentang dari Bandung Jawa Barat hingga Solo Jawa Tengah.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menjelaskan, pembangunan jalan tol di selatan pulau jawa ini melalui Tasikmalaya, Cilacap, dan Yogyakarta. Tol ini akan menjadi tol pertama yang melintas di Yogyakarta.
“Pembangunannya akan terbagi dalam beberapa seksi. Proses tender pun ditargetkan bisa dilakukan tahun ini. Jadi pertama yang sebentar lagi itu Bandung-Tasikmalaya. Jadi tidak selalu di utara terus. Kita juga pecah ke Bandung-Tasikmalaya, kemudian Tasikmalaya-Cilacap, Cilacap-Yogyakarta dan Yogyakarta-Solo,” katanya seperti dikutip, detik.com, Kamis (28/6/2018).
Dia melanjutkan, saat ini sudah ada pemrakarsa untuk membangun ruas tol sepanjang 100 km itu. Sementara proses tender ditargetkan selesai pada Agustus 2018.Tol Bandung-Tasikmalaya dibangun sebagai upaya mengurai kemacetan dijalur nasional. Selain itu diharapkan bisa menjadi alternatif rute dari jalan di wilayah utara nantinya.
Pemerintah juga menargetkan bisa merampungkan proses tender untuk ruas Yogyakarta-Solo. Setelah itu baru ruas Tasikmalaya-Cilacap-Yogyakarta. Selain menyelesaikan proses tender ruas tol Bandung-Tasikmalaya, pemerintah juga saat ini menargetkan menyelesaikan untuk ruas tol Yogyakarta-Solo “Sudah ada pemrakarsanya, tapi kita harus right to match. Tahun ini lah (tender),” ujarnya.
Basuki mengatakan, jika tender selesai maka proses pembangunan bisa segera dimulai. Dia memperkirakan proses pembangunan hanya membutuhkan waktu 2 tahun.”Kalau sudah tender paling cepat 2 tahun. Pembebasan lahannya kan juga tidak terlalu banyak, karena kita pakai jalan nasional,” tuturnya.
Jalur Layang
Basuki menjelaskan, jalan tol Yogyakarta-Solo ini mayoritas akan dibangun dengan konstruksi menggunakan tiang penyangga alias melayang (elevated). Pembangunan akan dilakukan di atas jalan nasional, sehingga tidak akan membutuhkan banyak pembebasan lahan. “Ya sekitar 80% elevated di wilayah kotanya. Karena kota Yogyakarta kan lahannya sempit, kalau dibebaskan lagi dia mengurangi lahan,” ucap Basuki.
Tol Yogyakarta-Solo akan menjadi tol pertama yang melintas di Yogyakarta. Nantinya akan tersambung dengan jalan tol dari Bandung, Cilacap hingga Solo. Basuki menerangkan, tol tersebut sengaja dibangun demi mengurai kemacetan di jalan nasional Yogyakarta menuju Solo. “Dulu waktu saya kuliah pakai motor 1 jam dari Yogyakarta ke Solo. Sekarang sudah 4 jam, 3 jam paling cepat. Itu sudah tidak ekonomis lagi,” ujarnya
Tol Yogyakarta-Solo diperkirakan memiliki panjang sekitar 70 km. Lalu sekitar 80%nya akan dibangun menggunakan tiang penyangga alias melayang (elevated). Konstruksi elevated dipilih dengan alasan minimnya lahan di wilayah perkotaan. Selain itu dengan dibangun di atas jalan nasional maka pembebasan lahan lebih minim. Alhasil porses pembangunan akan lebih cepat.