Jakarta, Portonews.com – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan pembangunan jalan tol sepanjang total 1.500kilometer hingga 2019. Target itu lebih tinggi dibanding target yang ditetapkan Presiden Joko Widodo untuk periode lima tahun pemerintahannya.
Memasuki tahun keempat, total panjang jalan tol yang sudah dibangun lebih dari 1.400km. Himpunan Pengembangan Jalan Indonesia (HPJI) optimistis pembangunan jalan yang direncanakan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono bisa tercapai.
“Melihat hasil yang sudah dicapai dan kecepatan pembangunannya, kami yakin target tersebut bisa tercapai. Bahkan mungkin bisa terlampaui,” kata pengurus senior HPJI, Rachmat Asaad, kepada Portonews.com, di sela-sela Temu Ilmiah Tahunan Jabatan Fungsional Bidang PUPR di Jakarta, Senin (9/7/2018).
Rachmat, yang puluhan tahun bekerja di Kementerian PUPR hingga pensiun, mendukung pilihan Presiden Jokowi yang menggenjot pembangunan infrastruktur termasuk jalan raya.
“Jalan yang bagus akan memperlancar arus perpindahan manusia dari satu tempat ke tempat lain. Petani, misalnya, bisa lebih mudah dan lebih cepat menjual hasil buminya. Setelah jalan dibangun, perekonomian di sekitarnya pasti akan tumbuh,” ujar Rachmat.
HPJI beranggotakan kontraktor, konsultan, dan semua kompeteen dalam pengembangan jalan. Rachmat mengatakan organisasi itu puas dengan kepemimpinan Joko Widodo, terutama dalam hal transparansi dan penegakan hukum.
“Hampir semua proyek berjalan dengan lancar karena semuanya dilakukan secara terbuka. Masalah yang dihadapi saat ini tinggal pembebasan lahan. Pemerintah tidak bisa memaksa rakyat menyerahkan tanahnya untuk pembangunan jalan. Berbeda dibanding di masa lalu,” kata Rachmat.