Warga Eropa, termasuk para imigran yang tinggal di Jerman boleh bernapas lega. Angela Merkel terpilih kembali sebagai Kanselir Jerman untuk masa jabatan keempat, 2017-2021. Koalisi partai konservatif, Uni Demokratik Kristen (CDU) dan Uni Sosial Kristen (CSU), yang mengusung Merkel meraih 33% suara dalam pemilihan federal 24 September 2017. Sementara rivalnya, Partai Sosial Demokrat (SPD) yang menjagokan Martin Schulz hanya mendapat suara 21%.
Sebenarnya, raihan koalisi pendukung Merkel sebesar 33% adalah perolehan yang buruk, dibanding pemilihan tahun 2013 di mana koalisi ini meraih 41,5%.
Koalisi ini mengakui, turunnya raihan suara itu disebabkan oleh kebijakan Merkel mengenai imigran, khususnya dari Turki dan Afrika Utara. Bahkan pendukung Merkel di negara bagian Mecklenburg-Vorpommern menolak memberikan suaranya.
Namun demikian Mutti atau Ibu, sapaan akrab rakyat Jerman bagi Angela Merkel, bersikukuh tidak akan mengubah kebijakannya mengenai imigran. Meskipun mendapat banyak tentangan, ia tetap akan mempertahankan kebijakan ‘Satu Juta Imigran’ yang telah dijalankan sejak beberapa tahun lalu.
Para analis berpendapat, Merkel telah terjebak dengan kebijakannya sendiri. Jika mengubah kebijakannya yang ‘ramah’ terhadap pendatang, ia khawatir Jerman akan menjadi sasaran serangan teroris seperti yang dialami negara-negara barat lain, seperti Inggris, Perancis, Belgia, dan Spanyol.
Menanggapi tuduhan itu, Merkel mengatakan, Jerman tidak akan menutup diri dari ‘orang lain’ yang membutuhkan. Toh yang dimaksud dengan pendatang oleh para penentangnya, adalah imigran dari negara-negara berpenduduk muslim.
Sedangkan keterbukaan berlaku bagi siapa saja. Sejak 2015 sudah sekitar 1,1 juta pendatang yang sebagian besar berasal dari Turki, Pakistan, Suriah, dan negara-negara Afrika Utara masuk ke Jerman.
Terpilihnya kembali Merkel juga disambut antusias kalangan bisnis. Benjardin Gärtner, Head of Equity Fund Management di Union Investment mengatakan, keberhasilan Merkel meraih jabatan Kanselir untuk periode keempat memberikan kepastian bagi para investor internasional.
Merkel mempunyai banyak pendukung di kalangan investor Asia, Amerika Serikat, dan Inggris. Itu artinya, aliran ekuitas ke Jerman tidak akan terganggu.
Selama tahun 2016, bursa saham DAX-30 Frankfurt mencetak gain sebesar 9%. Angka itu lebih tinggi dibanding CAC-40 Paris yang membukukan kenaikan indeks komposit sebesar 7% dan FTSE London yang hanya 3%. Setelah ada kepastian Merkel tetap di kursi Kanselir, indeks DAX-30 terus menanjak hingga titik 12.667 pada tanggal 27 September 2017.
Hanya saja, pemilihan 24 September 2017 lalu menjadi sejarah bagi partai ekstrim kanan yang anti imigran dan anti Islam, Alternative für Deutschland (AfD). Untuk pertama kalinya sejak Perang Dunia Kedua, partai ini bisa menempatkan wakilnya di Bundestag, parlemen Jerman.
Angela Merkel adalah perempuan yang oleh berbagai lembaga riset dan media internasional dalam sepuluh tahun terakhir selalu dinobatkan sebagai yang ‘paling berpengaruh di dunia’, mengalahkan Ratu Elizabeth II dan Janet Yellen.
Angela Kasner lahir di Hamburg pada 17 Juli 1954, menikah dengan Ulrich Merkel pada tahun 1977, namanya menjadi Angela Merkel. Bercerai lima tahun kemudian, tahun 1982. Tapi ia tetap mempertahankan namanya, Angela Merkel.
Tahun 2005 ia terpilih menjadi Kanselir Jerman menggantikan Gerhard Schröder. Kemudian terpilih lagi pada pemilihan tahun 2009, 2013, dan 2017. Merkel akan menjadi Kanselir dengan masa jabatan terlama dalam sejarah Jerman, 16 tahun atau empat periode.
Konstitusi Jerman memungkinkan seseorang menjabat Kanselir selama masih dipilih oleh rakyat melalui pemilihan anggota parlemen. Glückwünsche im Dienst, Mutter.