Jakarta, Portonews.com – Kapal Motor (KM) Lestari Maju tenggelam di perairan Kabupaten Selayar, Sulawesi Selatan, Selasa (3/7/2018). Ironisnya, petaka di laut itu terjadi saat Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi baru saja mencanangkan zero accident di Jakarta.
Target angka kecelakaan nol itu disampaikan Budi Karya saat melantik 68 orang Perwira Pandu Tingkat II Angkatan XL Tahun 2018 di Ruang Mataram, Kantor Pusat Kementerian Perhubungan, hari ini. Menhub memberikan pesan kepada para Perwira Pandu agar senantiasa menjalanakan tugas pokok dengan menempatkan keselamatan sebagai prioritas utama, guna mewujudkan zero accident.
“Pada kesempatan ini saya juga berpesan agar seluruh pandu, bahwa dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi sebagai pelayanan publik di bidang pelayaran, keselamatan harus ditempatkan sebagai prioritas utama yang tidak dapat ditawar lagi guna mewujudkan zero accident dan ini menjadi tugas kita bersama tanpa terkecuali,” kata Budi Karya dalam siaran pers yang diterima Portonews.com.
![](https://i0.wp.com/www.portonews.com/wp-content/uploads/2018/07/180703-Kemenhub-2.jpeg?resize=700%2C362&ssl=1)
Dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 57 Tahun 2015 tentang Pemanduan dan Penundaan Kapal dalam Pasal 24, disebutkan bahwa pada prinsipnya kegiatan pemanduan adalah pemberian bantuan, saran, dan informasi dari para pandu kepada nahkoda kapal tentang keadaan perairan setempat agar navigasi pelayaran dapat dilaksanakan dengan selamat, tertib, dan lancar.
Mengingat semakin meningkatnya jumlah pelabuhan dan lalu lintas kapal di Indonesia, pandu dibutuhkan sebagai bentuk suatu profesionalisme pelabuhan. Pandu adalah profesi langka yang sangat dibutuhkan.
“Kita punya banyak pelabuhan dan juga traffic-nya meningkat tajam. Lalu lintas yang padat itu menjadi lebih rumit lagi dengan banyaknya jenis kapal. Pelabuhan yang profesional harus dilengkapi pandu,” kata Menhub.
Secara khusus Kementerian Perhubungan memiliki mandat untuk mengelola pandu di Selat Malaka. Budi Karya mengatakan hal ini menjadi kesempatan baik untuk Indonesia menjalin hubungan baik dengan masyarakat pelayaran international.
Sebanyak 68 Perwira Pandu yang dilantik telah menyelesaikan Diklat Pandu Tingkat II selama lima bulan. Pelatihan terbagi atas dua tahap yaitu tiga bulan untuk pembelajaran teori dan evaluasi, serta dua bulan untuk praktek pemanduan kapal.
Para siswa berasal dari PT Pelindo I (20 orang), PT Pelindo II (1 orang), PT Pelindo III (13 orang), PT Pelindo IV (18 orang), SKK MIGAS (4 orang), PT. Barito Kualamandiri (5 orang), PT Krakatau Bandar Samudera (2 orang), PT Peteka Karya Samudera (1 orang), PT Varia Usaha Bahari (1 orang), Direktorat Kepelabuhanan (1 orang), dan Swadana (2 orang).