Jakarta, Portonews.com – Jumlah warga Venezuela yang mengungsi ke Brasil terus meningkat. Juru bicara angkatan bersenjata Brasil mengatakan sekitar 900 orang Venezuela memasuki negara bagian Rorarina pada Senin (20/8/2018).
Terus naiknya jumlah pengungsi ini meningkatkan ketegangan regional di sekitar Venezuela. Keadaan di negara pengekspor minyak itu semakin tidak menentu setelah pemerintah mengeluarkan mata uang baru.
Bank dan pertokoan dijadwalkan buka lagi pada Selasa (21/8/2018) setelah hari libur nasional pada Senin. Libur panjang akhir pekan dimanfaatkan pemerintah untuk mencoret lima angka nol di mata uang bolivar untuk beralih ke mata uang virtual yang dinamai petro.
Pemerintah mengatakan kebijakan itu diambil untuk mengatasi inflasi yang melonjak. Tapi kritikus menilai langkah tersebut hanya akan menimbulkan kekacauan lebih besar. Kelompok oposisi menyerukan pemogokan dan unjuk rasa hari ini.
Brasil Repot
Sementara itu, Brasil mulai kerepotan mengurus pengungsi dari Venezuela. Pemerintah Brasil harus menambah jumlah pasukan keamanan di perbatasannya dengan Venezuela dekat kota Pacaraima untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan.
Pemerintah negara bagian Roraima meminta Mahkamah Agung mengeluarkan kepususan untuk menghentikan arus pendatang dari Venezuela karena dinas sosial mereka sudah kewalahan.
Namun Menteri Keamanan Brasil, Sergio Etchegoyen, mengatakan bahwa pihaknya “tidak merencanakan penutupan perbatasan karena ilegal”.
Etchegoyen mengatakan kehadiran polisi militer di perbatasan sudah cukup untuk memperbaiki keadaan. “Memang sempat terjadi ketegangan tapi tidak ada konflik,” ujarnya.
Sebagian besar pengungsi mengaku kelaparan dan tidak menerima pelayanan kesehatan di Venezuela.
Masuknya ribuan orang ke Pacaraima sempat memicu ketegangan pada akhir pekan lalu. Beberapa kemah pengungsi diserang oleh warga setempat yang marah. Warga megamuk setelah mendengar kabar bahwa seorang pemilik restoran dipukuli oleh orang Venezuela.
Ratusan orang pendatang balik lagi ke Venezuela setelah sekelompok pria tak dikenal membakar kemah pengungsu. Pada Senin, pengungsi sudah berani masuk lagi ke Brasil.