Jakarta, Portonews.com – Direktur Utama CBS, Leslie Moonves, mengundurkan diri dari lembaga penyiaran Amerika Serikat itu menyusul mencuatnya kasus pelecehan seksual baru.
Pengunduran dirinya dari posisi ketua, CEO, dan presiden diumumkan perusahaan itu pada Minggu (9/9/2018). Pernyataan tersebut disampaikan berbarengan dengan pengumuman penyelesaikan sengketa dengan pemegang saham utama CBS, Shari Redstone dan National Amusements Inc.
Direktur Operasional Joe Ianello diangkat sebagai pelaksana tugas CEO hingga dewan pengarah perusahaan mendapatkan penggantinya. Kesepakatan di atas mengakhiri ketidakpastian yang suah berjalan semala beberapa tahun tentang masa depan CBS.
Berdasarkan laporan yang diterbitkan majalah New Yorker pada Minggu (9/9/2018), setidaknya enam orang lagi melaporkan pelecehan seksual yang dilakukan Moonves.
Kejadian yang baru terungkap ini disebutkan berlangsung antara 1980an dan awal 2000an. Para perempuan yang mengaku menjadi korban mengatakan tindakan Moonves antara lain memaksakan hubungan seksual, membuka pakaian, serta menggunakan kekerasan fisik dan intimidasi.
Moonves berhasil mengubah CBS dari stasiun radio dan televisi yang ketinggalan zaman menjadi salah satu produsen konten digital yang sukses. Setelah mundur, Moonves diperkirakan menerima pesangon sekitar US$100 juta. Tapi pesangon itu bakal lenyap jika laki-laki berusia 68 tahun itu terbukti melakukan tindak kejahatan terhadap perempuan.
CBS mengatakan pihaknya dan Moonves bersedia menyumbangkan US$20 juta uang pesangon Moonves untuk membantu gerakan #MeToo.
“Penyelesaian yang dicapai hari ini akan menguntungkan semua pemegang saham, memungkinkan kita fokus dalam urusan mengelola CBS, dan mempersiapkannya menghadapi masa depan,” kata Redstone dalam pernyataannya.
“Kami yakin dengan kemampuan Joe sebagai pelaksana tugas CEO. Kami juga gembira menyambut para direktur baru yang datang dengan pengalaman berharga dan komitmen kuat untuk mengelola perusahaan,” tambahnya.
National Amusements sepakat tidak memaksakan merger CBS dan Viacom, perusahaan yang juga dikuasai National Amusements, setidaknya dalam dua tahun ke depan.