Popularitas Putin saat ini hanya mungkin dikalahkan oleh Tim Nasional Sepak Bola Rusia
Lembaga Panitia Pemilu Rusia mengumumkan kemenangan Vladimir Putin dalam pemilihan umum yang digelar 18 Maret 2018. Dengan raihan 77% suara Putin menyingkirkan tujuh kandidat lainnya, termasuk rival terdekatnya seorang komunis kaya raya, Pavel Grudinin yang hanya meraup 12% suara. Putin yang berkuasa sejak 1999, akan memerintah Rusia untuk periode keempat, hingga tahun 2024 mendatang.
Menjawab pertanyaan pers, seperti ditulis BBC News, “Apakah Anda akan maju lagi dalam Pemilihan Presiden mendatang?”, Putin tertawa. “Apa yang Anda katakan itu lucu. Apakah Anda mengira saya akan berkuasa sampai saya berusia 100 tahun? Tidak!”
Kemenangan Putin yang sangat telak, memang bukan hal yang mengejutkan. Popularitas Putin saat ini hanya mungkin dikalahkan oleh Tim Nasional Sepak Bola Rusia jika menjadi juara pada Kejuaraan Dunia yang digelar di Rusia pertengahan 2018. Konon, perempuan-perempuan Rusia berebut untuk mendapat inseminasi sperma Putin. Times London menulis, Putin percaya bahwa dirinya ditakdirkan untuk membawa Rusia meraih kejayaan di masa depan.
Pengagum Putin bukan hanya di Rusia, di luar negeri pun tak kurang banyak. Bahkan, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump menyebut Putin sebagai ‘seorang pemimpin yang kuat’. Publik sudah lama mengetahui kedekatan sekaligus kekaguman Trump terhadap Putin. Dan kekaguman itu bersambut dengan ‘bantuan’ Putin bagi Trump melalui cyber attack dalam pemilihan Presiden Amerika Serikat akhir 2016 lalu, meski hal itu dibantah Putin.
Minggu sore 18 Maret 2018, para pendukung Putin menyemut di Alun-alun Manezhnaya tepat di bawah tembok Kremlin. Putin hadir dengan stelan jaket hitam bertudung bulu. Ia mengucapkan terima kasih atas dukungan yang diberikan padanya. Ia juga mengklaim mayoritas suara yang diraihnya adalah pengakuan akan pencapaiannya dalam beberapa tahun terakhir.
Terlebih masyarakat Rusia terkesan dengan ketegasannya dalam berkonfrontasi dengan pihak barat. Beberapa hari sebelum hari pemilihan Putin mengambil keputusan mengusir 23 diplomat Inggris di Rusia, sebagai balasan atas tindakan serupa yang dilakukan Inggris. Kasus itu menjadi ‘kampanye’ tersendiri yang sangat efektif bagi Putin.
Sebelumnya, BBC News juga menulis, saat memberikan suara di Moskow, Putin sangat percaya diri dalam menghadapi kontestasi Pemilihan Presiden dengan mengatakan, publik Rusia akan memberinya hak untuk melaksanakan tugas sebagai presiden. “Saya yakin program yang saya tawarkan adalah yang benar,” ujar mantan agen KGB tersebut.
Bagi masyarakat internasional, setidaknya kemenangan Putin akan menjaga keseimbangan politik dunia, khususnya di wilayah konflik seperti Timur Tengah, di mana faksi-faksi yang bersengketa berkiblat ke dua kekuatan, Rusia dan Amerika Serikat