Jakarta, Portonews.com – Saham Tesla Inc terkoreksi 2,75 persen, Senin (16/7/2018), setelah CEO sekaligus pendirinya, Elon Musk, menghina penyelam Inggris yang membantu penyelamatan 12 bocah Thailand.
Sejumlah analis dan investor, yang meminta namanya tidak disebut, mengatakan kepada Reuters bahwa komentar Musk di Twitter membuat mereka cemas. Kekhawatiran itu cukup beralasan dengan terjadinya penurunan harga. Sahal Tesla ditutup seharga US$310,10 sebelum naik lagi 1,9 persen pada perdagangan malam.
James Anderson, salah satu petinggi di Baillie Gifford, pemegang saham terbesar keempat Tesla, mengatakan kejadian pekan lalu itu “patut disayangkan”. Dia mengatakan Tesla harus fokus di bisnis intinya ketimbang mengurus masalah lain.
Musk perang komentar dengan penyelam Inggris, Vernon Unsworth, pekan lalu. pertengkaran di media sosial itu terjadi setelah Unsworth menolak tawaran Musk menggunakan kapal selam mini buatan SpaceX untuk membantu 12 anak yang terjebak di sebuah gua di Chiang Rai, Thailand.
“Dia bisa menyodokkan kapal selamnya. Tapi pasti tidak akan berguna,” kata Unsworth seperti dikutip CNN.
Musk balik menyerang. “Kami akan membuat satu (video) kapal selam mini masuk ke Gua 5 tanpa masalah. Maaf bung pedo, Anda yang minta,” cuit Musk yang kemudian dihapusnya dari Twitter.
Musk tidak merinci alasan dia mengatai Unsworth sebagai pedofil. Unsworth mengatakan bahwa dia mempertimbangkan langkah hukum terhadap Musk. Pernyataan itu disampaikan Unsworth kepada jaringan televisi 9News Australia di Chiang Rai, Senin (16/7/2018).
Istri Unsworth mengatakan kepada Reuters bahwa suaminya dijadwalkan kembali ke Inggris pada 19 Juli. Begitu kembali ke tanah airnya, Unsworth akan menghubungi pengacaranya.
Pekan lalu, ketua operasi penyelamatan, Narongsak Osottanakorn, menolak tawaran kapal selam mini SpaceX karena dianggap tidak cocok dipakai. Musk menjawabnya lewat Twitter pada 10 Juli dengan menyebut Osottanakorn “bukan ahlinya”.
Musk sering menggunakan Twitter untuk membalas pemberitaan media tentang Tesla. Produsen mobil listrik itu masih kesulitan memenuhi pesanan Model 3, mobil yang diharapkan memberi keuntungan buat perusahaan.