Jakarta, Portonews.com – Aparat hukum Venezuela menangkap seorang anggota parlemen dan memerintahkan penahanan satu orang lagi pada Rabu (8/8/2018). Penangkapan itu terkait upaya pembunuhan terhadap Presiden Nicolas Maduro akhir pekan lalu.
Dua drone meledak saat Maduro berpidato pada parade militer di Caracas, Sabtu (4/8/2018). Setidaknya tujuh orang petugas terluka. Tentara lain, yang sedang berbaris, berlarian setelah mendengar suara ledakan. Maduro sendiri selamat tanpa luka apa pun.
Mahkamah Agung Venezuela memeahkan penahanan pemimpin oposisi Julio Borges, mantan ketua kongres, karena diduga terlibat dalam upaya pembunuhan itu. Borges, yang berada di ibu kota Kolombia, Bogota, belum menanggapi perintah penangkapan tersebut.
Juan Requesens, anggota parlemen dan mantan pemimpin gerakan mahasiswa, ditangkap pada Selasa malam terkait ledakan dua drone DJI M600 yang dipasangi peledak C4.
“Mereka pembunuh yang sebenarnya!” kata wakil ketua Majelis Konstituen, Elvis Amoroso.
Pemerintah Venezuela tidak membeberkan bukti kuat yang mengaitkan Requesens dan Borges.
Lawan politik Maduro menuding Maduro memanfaatkan insiden ini untuk membungkam oposisi. Maduro dianggap gagal setelah Venezuela mengalami krisis ekonomi berkepanjangan meski masih menjadi salah satu negara pengekspor minyak utama dunia.
“Pemerintah pengecut yang tidak pernah berhenti melakukan persekusi terhadap siapa pun yang punya gagasan berbeda,” cuit anggota parlemen dari kubu oposisi, Jorge Millan.
Penahanan Requesens memperpanjang daftar tokoh oposisi yang ditangkap, diasingkan, atau dilarang berpolitik.
“Banyak saudara kami yang berada di luar negeri, banyak yang terkubur karena dibunuh, karena Anda membunuh mereka, Nicolas!” kata Requesens di depan Kongres pada Selasa sore, beberapa jam sebelum dia ditangkap.
“Hari ini saya masih bisa berbicara, tapi saya tidak tahu apa yang terjadi besok,” kata politikus berusia 29 tahun yang sering berada di baris depan aksi unjuk rasa terhadap Maduro antara 2014 dan 2017.
Ayah Requesens mengaku pihak keluarga tidak tahu di mana keberadaannya. Mereka menduga Requesens ditahan di markas dinas intelijen Sebin di Caracas. Sejumlah anggota parlemen berunjuk rasa di depan penjara, menuntut pembebasan Requesens.
Jaksa penuntut Tarek Saab mengatakan 19 orang terlibat dalam serangan terhadap Maduro. Sebanyak enam orang di antaranya sudah ditahan. Saab tidak mengungkapkan identitas para tersangka.