Jakarta, Portonews — Jumat 27 April 2018 menjadi hari yang bersejarah bagi Bangsa Korea. Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un dengan wajah berseri-seri berjalan kaki melintasi perbatasan Korea Utara – Korea Selatan di Distrik Panmunjom. Tepat di seberang jalan yang menjadi garis demarkasi kedua Korea, Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in menyambut saudaranya itu dengan ramah dan penuh senyum. Mereka bersalaman hangat disaksikan oleh sejumlah pejabat dari kedua negara, dan para jurnalis.
Kim Jong Un menjadi pemimpin Korea Utara pertama yang berkunjung ke Korea Selatan sejak Perang Korea tahun 1950. Kedatangan Kim disambut dengan upacara kenegaraan, lengkap dengan pasukan tradisional dan panji-panji Korea. Seperti dikutip Kantor Berita Korea Selatan, Yonhap, para pejabat di Seoul mengatakan, pertemuan kedua pemimpin Korea itu diagendakan akan membahas perbaikan hubungan kedua negara dan denuklirisasi di Semenanjung Korea.
Kim Chang Su dari Korea Institute for Defense Analyses di Seoul mengatakan, pertemuan kedua pemimpin itu merupakan ‘babak baru perdamaian’ antara kedua Korea yang harus disikapi dengan optimistis. Sementara pakar politik dan diplomasi dari Universitas Sungkyunkwan, Prof. Li Xiyu mengatakan, terlalu dini untuk berharap terjadinya pembicaraan tentang reunifikasi Korea dalam pertemuan kedua pemimpin itu. Poin terpenting dari pertemuan itu adalah kedua pemimpin lebih berkomitmen menjaga perdamaian di antara kedua negara.
Kunjungan Kim Jong Un ke Korea Selatan tersebut berlangsung di tengah rencana pertemuan antara Kim Jong Un dengan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump yang hingga kini belum ada kejelasan, kapan akan dilaksanakan. Sejauh ini, Trump belum memberikan pernyataan apapun atas kunjungan Kim ke Korea Selatan.
Sebelumnya kedua pemimpin Korea bertemu pada 15 Januari tahun 2000 di Pyongyang, Korea Utara, antara Kim Jong Il dengan Presiden Kim Dae-jung. Kemudian pada tanggal 2 – 4 Oktober 2007, juga di Pyongyang, Kim Jong Il bertemu dengan Presiden Rooh Moo-hyun. Sejatinya ayahnya Kim Jong Un itu pernah merencanakan kunjungan ke Korea Selatan pada musim semi tahun 2012. Namun pertemuan Kim Jong Il dengan Presiden Lee Myung-bak yang sedianya diadakan di Pulau Jeju itu, akhirnya gagal dilaksanakan.