Jakarta, Portonews.com – Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan sanksi ekonomi AS yang diterapkan sejak pekan lalu belum berpengaruh terhadap negaranya. Sebab selama ini Iran juga sudah berada di bawah tekanan “Paman Sam”.
Penerapan kembali sanksi ini adalah salah satu kebijakan Presiden AS Donald Trump untuk memaksa Iran melucuri senjata nuklirnya. Iran juga ditekan karena keterlibatannya dalam konflik di Yaman, Suriah, Lebanon, dan beberapa kawasan di Timur Tengah.
“Sanksi ini tidak berdampak apa pun terhadap perekonomian kami karena Amerika sudah menggunakan semua senjata yang dimilikinya dan tidak ada sesuatu yang baru yang digunakan untuk menkan kami,” kata Rouhani dalam pidato yang disiarkan televisi Iran, Sabtu (10/11/2018).
“Mereka hanya mengeluarkan daftar panjang bank, cabang-cabangnya, serta maskapai penerbangan dan pesawatnya. Hal itu memperlihatkan bahwa mereka hanya ingin memengaruhi Iran secara psikologis,” kata Rouhani.
Baca juga:
Washington mengatakan untuk sementara masih memperkenankan delapan importir membeli minyak Iran. Namun tidak dirinci ngara mana saja yang dimaksud.
“Kini semakin jelas bahwa Amerika tidak bisa memangkas ekspor Iran hingga nol,” ujar Rouhani menambahkan.
Pada Mei lalu, Trump menyatakan tidak lagi mengakui kesepakatan nuklir Iran yang ditandatangani pada 2015. Washington kemudian kembali menjatuhkan sejumlah sanksi terhadap Iran pada Agustus.