Jakarta, Portonews.com – Bos Korean Air, Cho Yang-ho, datang ke kantor Kejaksaan Korea Selatan di Seoul, Kamis (28/6/2018). Cho dipanggil terkait dugaan penggelapan pajak dan kejahatan keuangan lain.
“Saya akan mengatakan semuanya ke jaksa,” kata laki-laki berusia 69 tahun itu kepada wartawan yang menunggunya di pelataran kejaksaan. Pengunjuk rasa menuntut Cho ditangkap.
Tuduhan terhadap Cho meletup setelah terjadinya perdebatan yang panas dalam sebuah rapat bisnis yang diikuti putri tertuanya, Cho Hyun-min. Dari situ, rakyat Korsel mengetahui terjadinya penyalahgunaan kekuasaan oleh konglomerat itu. Aparat hukum kemudian menyelidiki beberapa orang anggota keluarga Cho.
Presiden Korsel Moon Jae-in berjanji mengekang kekuasaan para chaebol, istilah Korea untuk konglomerat. Dia tidak mau mengalami nasib serupa seperti pendahulunya yang dilengserkan karena terlibat skandal dengan Samsung Electronics.
“Sepertinya pemerintah menggunakan kontroversi Korean Air untuk menjinakkan para chaebol seperti Samsung dan Hyundai,” kata kepala lembaga analisa perusahaan CEO, Park Ju-gun, seperti dikutip kantor berita Reuters.
Cho menghadapi tuduhan penggelapan pajak, serta melanggar kepercayaan dan penipuan. Pihak Korean Air menolak mengomentari masalah yang dialami pemimpinnya.
Cho Hyun-min menuai kecaman masyarakat setelah melempar air minum di sebuah rapat bisnis. Dia adalah adik Heather Cho, yang dijebloskan ke penjara pada 2014. Dia sempat menginap di penjara setelah memaksa satu pesawat Korean Air kembali ke gerbangnya di bandara New York, AS, hanya karena cara dia diberikan kacang di kelas satu.
Cho senior meminta maaf kepada masyarakat dan mencopot kedua putrinya dari jabatan di Korean Air dan anak perusahaannya. Cho juga mengundurkan diri dari kursi direktur utama maskapai penerbangan murah Jin Air.
Saham Korean Air terkoreksi 2,7 persen, sementara saham Jin Air turun 1,6 persen pada pukul 00.55 GMT atau 07.55 WIB.
Jika ditarik sejak April 2018, saat kontroversi pertama kali mencuat, saham Korean Air sudah anjlok 21 persen. Saham Jin Air juga mengalami penurunan 21 persen. Jika Cho Yang-ho terbukti bersalah, saham kedua maskapai penerbangan itu diyakinan kembali anjlok.