London, Portonews.com – Bandar Udara Gatwick, London, dibuka lagi untuk penerbangan, Jumat (21/12/2018). Sebelumnya, bandara terbesar kedua Inggris itu sempat lumpuh karena gangguan drone di landas pacu.
Drone misterius tersebut beberapa kali muncul sejak Rabu (19/12/2018). Akibatnya, semua penerbangan dibatalkan. Ratusan ribu orang, yang kebanyakan mau berlibur dalam rangka Natal, tertahan di ruang tunggu.
Gangguan kali ini merupakan yang terbesar kedua dialami Bandara Gatwick setelah awan abu vulkanik pada 2010. Pengelola bandara mengatakan landas pacu sudah dibuka lagi dan sekitar 700 pesawat bisa lepas landas mulai Jumat siang. Namun karena antrean terlalu panjang, penundaan dan pembatalan tidak terhindarkan.
“Landas pacu Gatwick sudah bisa dipakai lagi. Sejumlah pesawat dijadwalkan untuk tinggal landas dan mendarat,” kata pernyataan pihak bandara seperti dikutip kantor berita Reuters.
Baca juga:
Tentara dan polisi dikerahkan untuk menjatuhkan drone berukuran besar yang diterbangkan dekat bandara setiap kali Gatwick akan dibuka. Belum diketahui pelaku dan motivasi pelaku. Namun polisi memastikan tidak ada indikasi aksi terorisme.
Chief Operating Officer Gatwick, Chris Woodroofe, mengatakan pelaku belum ditemukan. Tapi ada tindakan keamanan tambahan yang membuatnya yakin bandara bisa dibuka lagi.
Aktivitas penerbangan dihentikan mulai Rabu pada pukul 21.03 GMT setelah dua drone berukuran besar terlihat terbang dekat landasan. Gangguan ini berdampak terhadap sekitar 120.000 orang yang hendak terbang.
Dengan melonjaknya penjualan drone, pesawat tak berawak itu menjadi ancaman buat bandara di seluruh dunia. Di Inggris saja, jumlah kejadian nyaris tabrakan antara drone dan pesawat meningkat lebih dari tiga kali lipat antara 2015 dan 2017. Sepanjang tahun lalu tercatat ada 92 insiden.
Pemerintah Inggris melarang penerbangan drone dalam jarak 1 kilometer dari batas luar bandara. Pelanggaran atas ketentuan itu diganjar hukuman lima tahun penjara.