Jakarta, Portonews.com – Argentina mulai melihat titik terang setelah dua hari berunding dengan Dana Moneter Internasional (IMF) di Washington, AS. Optimisme itu disambut postif oleh pasar.
Pada perdagangan Rabu (5/9/2018), peso ditutup naik 1,38 persen di angka 38,52 per dolar AS. Penguatan ini cukup memberi harapan setelah mata uang itu turun lebih dari 50 persen tahun ini.
Menteri Perekonomian Argentina, Nicolas Dujovne, yakin IMF akan mengucurkan dana talangan lebih cepat. Total Argentina mengajukan pinjaman US$50 miliar untuk membantu memulihkan diri dari krisis keuangan.
Argentina disetujui menerima pinjaman termin pertama sebesar US$15 miliar pada Juni lalu. Tapi bantuan belum juga dikucurkan karena ada kekhawatiran bahwa negara Amerika Latin itu tidak mampu membayarnya.
“Kami sudah menyelesaikan pertemuan yang produktif,” kata Dujovne tentang pembicaraannya dengan Direktur Pelaksana IMF, Christine Lagarde, dan Deputi Pertama Direktur Pelaksana David Lipton seperti dikutip Reuters, Kamis (6/9/2018).
“Kemajuan ini membuat kami semakin percaya diri dan saya yakin kami bisa mematuhi kesepakatan yang dapat membuat kita keluar dari hari-hari yang kelam,” ujarnya.
Dujovne membantah laporan media lokal Argentina, Infobae, yang menyebutkan bahwa Argentina juga berunding dengan Departemen Keuangan AS untuk meminjam US$5-10 miliar. Kabar itu sempat mendongkrak harga obligasi Argentina pada perdagangan Rabu.
Dujovne mengatakan bahwa pejabat Argentina tidak pernah mempertimbangkan pinjaman langsung dari “Paman Sam”. Namun dia mengaku bertemu Menteri Keuangan Steven Mnuchin tentang dukungan AS untuk Argentina dalam meraih kepercayaan IMF.
“Dukungan Departemen Keuangan AS untuk Argentina diberikan dalam statusnya sebagai salah satu pemegang saham Dana Moneter Internasional,” ujar Dujovne.
Amerika Serikat memiliki 16,52 persen saham IMF, yang terbesar di antara negara anggota lain. Jadi dukungan AS memang amat berpengaruh dalam keputusan pemberian pinjaman untuk Argentina.