Jakarta, Portonews.com – Operator pipa minyak di North Dakota, Amerika Serikat, mendorong penggunaan mikroba sebagai pembersih tumpahan.
Targa Resourches memeloporinya dalam proyek di McKenzey County. Perusahaan itu menggunakan bioremediasi untuk membersihkan lahan yang tercemar tumpahan minyak. Tujuannya agar lahan tersebut dapat segera digunakan lagi.
“Ketika kita menumpahkan senyawa hidrokarbon, secara alami ada mikroba yang akan memakannya,” kata direktur bidang lingkungan Targa, David McQuade, seperti dikutip kantor berita AP, Selasa (28/8/2018).
“Kami menambahkan banyak mikroba lain yang dapat memakannya lebih cepat,” ujarnya.
Mikroba itu dapat mencerna hidrokarbon yang tumpah dan memecahnya menjadi karbon dioksida, air, dan senyawa organik.
“Secara alami, lahan yang dibersihkan itu akan menjadi amat subur. Kadang justru lebih subur dibanding sebelum terkena tumpahan,” kata McQuade.
Targa Resources menyelesaikan proyek di pembersihan di reservasi indian Fort Berthold tahun lalu. Lahan itu sempat tercemar oleh tumpahan minyak dari pipa yang bocor. Targa mendapatkan izin dari Dewan Bisnis Suku Indian untuk melaksanakan bioremediasi New Town.
Targa berhasil mengurangi konsentrasi pencemar hidrokarbon di Fort Berthold ke tingkat yang lebih rendah dari nilai baku Departemen Kesehatan yaitu 100 miligram hidrokarbon per kilogram.
Proses yang sama di North Dakota butuh waktu yang lebih lama. Pekan lau, McQuade bertemu dengan dewan legislatif untuk menyederhanakan pengurusan izin sehingga lebih banyak perusahaan menggunakan metode bioremediasi ketimbang membuang tanah yang tercemar.
Pembersihan di McKenzie County di luar wilayah dan yurisdiksi Departemen Kesehatan negara badian.
Pada Juni lalu, Departemen Kesehatan menyetujui pengolahan sekitar 10.000 yard kubik tanah di terminal pipa minyak mentah Alexander. Lembaga itu meminta Targa membuang tanah tersebut jika pencemaran tidak bisa diatasi hingga 31 Desember 2019.