Interspill 2018 merupakan agenda utama bagi perusahaan-perusahaan internasional dalam industri peralatan penanggulangan tumpahan minyak
Event internasional yang mempertemukan lebih dari 1.200 delegasi, pengunjung, dan peserta dari 70 negara yang ahli dalam menanggulangi kasus-kasus tumpahan minyak, yaitu ‘Interspill 2018’ kembali digelar di London, pada tanggal 13-15 Maret 2018. Event itu diselenggarakan oleh Reed Exhibitions and Interspill Ltd., dengan didukung penuh oleh International Maritime Organization (IMO).
Dalam konferensi internasional yang disertai pameran produk-produk terbaru peralatan penanggulangan tumpahan minyak itu, dibahas isu-isu potensial terkait kasus-kasus tumpahan minyak di masa depan, termasuk pencegahan, penyiapan peralatan, penanggulangan, dan restorasi lingkungan hidup pada berbagai kasus tumpahan minyak.
Interspill 2018 memberikan platform bagi para profesional industri peralatan dan penanggulangan tumpahan minyak, akademisi, dan pemerintah untuk bertemu, berdiskusi, dan membangun jaringan.
Berbicara pada sesi pembukaan, Sekretaris Jenderal IMO Kitack Lim mengatakan, kolaborasi antara pemerintah dan industri di IMO selama bertahun-tahun, telah membantu mengurangi secara signifikan jumlah kasus tumpahan minyak, terutama tumpahan minyak dari kapal.
Lim menjelaskan, melalui penerapan peraturan IMO seperti perancangan kapal, operasi, pembuangan limbah ruang mesin, dan juga kerangka kerja untuk mengkompensasi korban insiden pencemaran minyak, di masa mendatang pihak-pihak yang memiliki eksposur kepentingan dalam kasus tumpahan minyak, bisa lebih kapabel, lebih efektif, dan lebih cepat dalam mencegah, dan menanggulangi tumpahan minyak.
Kitack Lim menambahkan, dukungan IMO akan terus berlanjut, dengan bantuan dari sejumlah mitra IMO bagi negara-negara di dunia, termasuk Indonesia, supaya memiliki kapasitas yang lebih besar dalam meningkatkan kesiagaan, serta kemampuan menangani insiden-insiden besar tumpahan minyak yang dapat mengakibatkan kerusakan lingkungan hidup.
Selaku pihak penyelenggara, Interspill Ltd. adalah badan yang menaungi Asosiasi Industri Tumpahan Minyak Eropa, seperti Norwegian Oil Spill Control Association (NOSCA), SYCOPOL Oil Spill Control Association Prancis, European Oil Spill Industry, dan UK spill Association, bersama dengan European Maritime Safety Agency (EMSA) dan IPIECA Oil Spill Response.
Sebelumnya, dalam pertemuan tahunan yang dilaksanakan pada tanggal 19-23 Februari 2018 di London, negara-negara anggota International Maritime Organization (IMO) mencatat usulan Indonesia untuk menetapkan Traffic Separation Scheme (TSS) guna menjamin keselamatan pelayaran di Selat Sunda dan Selat Lombok, sesuai dengan ketentuan keselamatan IMO.
Demikian dikemukakan Staf Khusus Menhub Bidang Hubungan Internasional, Dewa Made Sastrawan, selaku Ketua Delegasi Indonesia ke Sidang ke-5 Sub Committee on Navigation, Communication, Search and Rescue of IMO (NCSR 5).
Dewa mengatakan, delegasi Indonesia telah melakukan konsultasi dengan negara-negara kunci dalam IMO untuk menyempurnakan proposal Indonesia tersebut. Indonesia akan menyampaikan proposal final untuk penetapan TSS Selat Lombok dan Selat Sunda kepada Sekretariat IMO pada bulan Agustus 2018.