Jakarta, Portonews.com – Dispersan yang digunakan dalam penanggulangan bencana Deepwater Horizon hanya sedikit mencegah tersebarnya tumpahan minyak. Bahan kimia tersebut juga berakibat buruk buat lingkungan.
Kesimpulan itu disampaikan tim peneliti Universitas Miami, AS, akhir pekan lalu. Mereka menguji sampel yang diambil dari radius enam mil dari lokasi bencana di Teluk Meksiko. Tim peneliti menganalisa komponen yang paling beracun dari minyak bumi yaitu polycyclic aromatic hydrocarbon atau PAH.
Lebih dari 770.000 galon disepersan disuntikkan ke sumur Deepwater Horizon. Tindakan itu kurang efektif karena sejumlah besar minyak tetap keluar ke permukaan laut. Fakta itu tertuang dalam penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Frontiers in Marine Science (frontiersin.org).
Penelitian itu juga memperlihatkan bahwa dispersan tidak terkait dengan pembentukan semburan minyak besar di bawah permukaan. Sebaliknya, energi dan tekanan di mulut sumur, yang berada sekitar 5.000 kaki di bawah permukaan, yang mengurai minyak menjadi mikro-droplet. Jadi, dengan adanya faktor lingkungan tersebut, dispersan sebenarnya tidak diperlukan.
Dalam penelitian sebelumnya, minyak tetap menyembur dari mulut sumur setelah disumbat. Penelitian yang baru menemukan hasil yang mirip terhadap dispersan Corexit. Bahan kimia penguari minyak itu disebutkan memperburuk kerusakan ekologi karena “menghambat pertumbuhan bakteri alamiah pengurai minyak dan meningkatkan toksistas minyak”.
“Tidak ada manfaat nyata karena tidak ada keuntungan menggunakan cara-cara yang tidak efektif. Cara-cara itu justru memperburuk bencana lingkungan,” kata Claire Paris, profesor ilmu kelautan di Universitas Miami yang memimpin tim peneliti.
Peneliti lain, Samantha Joye dari Universitas Georgia, mengatakan, “Penemuan ini harus mengubah cara kita berpikir tentang penanggulangan tumpahan minyak dan menyerukan peninjauan kembali tentang cara-cara penanggulangan.”
Langkah penanggulangan awal yang paling efektif adalah penyumbatan di mulut sumur. Penggunaan bio-surfaktan yang kurang beracun juga lebih dianjurkan, terutama untuk menanggulangi tumpahan minyak di perairan dangkal.
Anjungan Deepwater Horizon milik BP meledak pada 20 April 2010. Insiden itu menyebabkan 11 orang tewas dan 17 orang terluka. Sumur yang bocor menumpahkan setidaknya 210 juta galon minyak mentah ke Teluk Meksiko. Sumur baru berhasil disumbat setelah 87 hari. Bencana tumpahan minyak itu tercatat sebagai yang terbesar sepanjang sejarah Amerika Serikat.