Surabaya, Portonews.com – Marine Pollution Exercise (Marpolex) 2018 tingkat nasional tahun ini akan dilaksanakan di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya yang berlangsung 25 hingga 27 Juli 2018.
Kegiatan dua tahunan ini akan dibuka secara resmi oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Ir. R. Agus H. Purnomo, Kamis (26/7/2018) pagi. Demikian informasi yang diperoleh Portonews.com di Surabaya, Rabu (25/7/2018).

Marpolex 2018 menskenariokan terjadinya kasus tumpahan minyak skala tier 1, tier 2, dan tier 3. “Hal itu dilakukan untuk memastikan kesiapan rencana nasional apabila terjadi musibah tumpahan minyak di mana saja di wilayah Indonesia,” kata Direktur Kesatuan Penjaga Laut dan Pantai (KPLP), Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Junaidi, kepada Portonews.com di Jakarta, baru-baru ini.
Dijelaskan, sebelum kegiatan dilaksanakan telah dilakukan serangkaian persiapan acara dengan mengundang seluruh stakeholder dan institusi terkait. Pada tanggal 13 Juli 2018 lalu misalnya, KPLP juga sudah mengundang rapat sejumlah instansi terkait di Surabaya. “Ini memastikan kesiapan-kesiapan rencana National Marpolex tersebut,” kata Junaidi.
Dijelaskan, nasional Marpolex kali ini rencananya akan di skenariokan tier 1, tier 2 dan tier 3. Untuk tier 1 nanti di rencanakan skenarionya di Gresik, karena itu masih satu Alur Pelayaran Barat Surabaya (APBS). Kejadian pencemaran itu direncanakan di Gresik dan tumpahan minyak ini merambat ke Surabaya. Jadi nanti kasus tier 2 dan kasus tier 3 penanganannya di Surabaya.
Oleh karena itu, semua stakeholder dan institusi yang terkait akan kami libatkan dari Polres Surabaya, Polda, dan Basarnas Surabaya. Kemudian juga tim kesehatan pelabuhan, KKP Pelabuhan, termasuk Terminal Khusus (Tersus) dan Terminal untuk Kepentingan Sendiri (TUKS) yang berada di Gresik. “KSOP Gresik jelas turut serta,” kata Junaidi.

Selain itu, Kantor ke-syahbandaran utama Surabaya, kantor distrik navigasi Surabaya, lalu pangkalan penjagaan laut dan pantai Surabaya, Pertamina, K3S, ada PT. Saka, EMCL (Exxonmobile Cepu Limited), West Madura Off-shore, KKP (Kementerian Kelautan dan Perikanan), rumah sakit PHC Surabaya, termasuk rumah sakit dr. Ramlan di Surabaya.
Nanti pelaksanaannya di Surabaya di GSN (Gapura Surya Nusantara), ada beberapa kapal yang ready bersandar di sana termasuk kapal-kapal KPLP, kemudian kapal dari Basarnas, dari TNI AL – Lantamal. Rencananya ada empat kapal yang bersandar, termasuk KAL TNI Lantamal II Surabaya.
Lebih lanjut dirinci, kegiatan inti Marpolex akan diadakan di 25-26 Juli 2018. Rangkaian rencana kegiatan pada tanggal 25-26 Juli 2018 itu ada Familiarisasi rencana operasi, latihan komunikasi, ada upacara, konferensi pers, pergerakan kapal ke daerah lokasi dan sebagainya.
Lalu tanggal 26 itu skenarionya adalah tier 1 dari Gresik, nanti dibuat seolah-olah terjadi kebocoran dari pipa minyak bawah laut, kemudian nanti ternyata setelah diatasi di Gresik ternyata tumpahan minyak tersebut masih melebar ke Surabaya. Artinya masuk ke tier 2, dan nanti ada operasi SAR-nya, pencarian dan penyelamatan.
“Pada saat bersamaan disimulasikan ada kapal yang terbakar. Kapal tersebut terbakar bukan dari minyaknya namun memang kapal tersebut akan terbakar. Konsepnya mengambil dari Balikpapan. Kapal-kapal yang terlibat akan bersimulasi untuk melakukan penangananya,”kata Junaidi. (chk)