JAKARTA (Portonews.com) – Kepala Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Pelabuhan Balikpapan, Kalimantan Timur, Sanggam Marihot memuji kinerja perusahaan jasa penanggulangan tumpahan minyak serta peran serta instansi terkait maupun organisasi kemasyarakatan dalam menangani tumpahan minyak (oil spill) di Teluk Balikpapan, pekan lalu. Semuanya bersinergi sehingga tumpahan minyak itu bisa cepat ditangani dan sekarang tinggal sisa-sisa yang tercecer dalam volume kecil, khususnya yang menempel di tiang-tiang rumah penduduk di pinggir pantai ataupun di dermaga.
“Penanggulanan minyak tumpah ini bisa cepat selesai karena adanya kerja sama yang baik antar instansi, terutama dengan dukungan pihak perusahaan penanggulangan tumpahan minyak. Ada puluhan organisasi kemasyarakatan serta bantuan dari TNI/Polri,” kata Sanggam Marihot via telpon kepada Portonews.com, Jumat (6/4/2018).
Menurut Sanggam, keterlibatan sejumlah perusahaan swasta dalam membantu Pertamina sangat efektif, sehingga masalah bisa ditanggulangi dengan baik dan cepat. Ada beberapa perusahaan yang membantu seperti OSCT (Oil Spill Combat Team) Indonesia, BCT (Balikpapan Coal Terminal), Chevron Indonesia Oil Company (CICO), Petrosea dan lainnya.
Perusahaan jasa penanggulangan tumpahan minyak berindak cepat dengan mengerahkan peralatan pendukung untuk melokalisir dan membersihkan tumpahan minyak. “Kehadiran perusahaan seperti OSCT sangat bagus, karena perusahaan ini memang lebih expert bergerak di bidang penanggulangan tumpahan minyak,” kata Sanggam.
Sebelumnya, Direktur Pengolahan PT Pertamina, Toharso juga membenarkan adanya keterlibatan sejumlah pihak membantu Pertamina menangani tumpahan minyak yang terjadi sejak Sabtu 31 Maret 2018 di Teluk Balikpapan. “Kami dibantu banyak pihak termasuk OSCT. Kami ingin secepatnya bisa mengatasi tumpahan minyak. Lebih cepat, lebih bagus,”tutur Toharso.
Sementara itu, OSCT Command Center, Yodi Satya ketika ditanya wartawan mengakui sebagai perusahaan penanggulangan tumpahan minyak pihaknya membantu di Balikpapan untuk pembersihan dan rekomendasi strategi pembersihan tumpahan dengan cepat dan sudah tiba dilokasi sejak hari kejadian yakni Sabtu, 31 Maret 2018.
Menurut Yodi, OSCT mengirimkan oil boom sepanjang 1000meter dan absorbent boom, serta mengerahkan tenaga ahli lebih dari 20 orang. “Kami menangani wilayah pantai Benoa Patra, Semayam, dan pantai sekitar Teluk Balipapan,” katanya.
Ditambahkan, seluruh tenaga ahli OSCT yang turut membantu adalah tenaga ahli yang telah memiliki sertifikasi IMO Level 1, 2 dan 3 serta terakreditasi oleh Dirjen Kementerian Perhubungan dan The Nautical Institute London, sehingga layak dalam membantu penanggulangan tumpahan minyak.
Sebagai perusahaan jasa penanggulangan tumpahan minyak yang berpengalaman, OSCT selama ini telah berkiprah dalam berbagai kegiatan penanggulangan tumpahan minyak, baik di dalam negeri maupun luar negeri.