Jakarta, Portonews.com – Jet tempur F-35 Lightning II milik Korps Marinir AS (USMC) jatuh. Insiden pertama yang dialami pesawat siluman itu terjadi di Beaufort, South Carolina, AS, Jumat (28/9/2018) sekitar pukul 11.40 waktu setempat.
“Pilot berhasil melontarkan diri dengan aman,” kata pernyataan USMC seperti dikutip surat kabar Guardian, Sabtu (29/9/2018).
Pilot dan kopilot dilaporkan selamat. USMC juga memastikan tidak ada warga sipil yang terluka akibat insiden ini. Penyebab jatuhnya pesawat supercanggih itu masih diselidiki.
Insiden ini terjadi hanya sehari setelah Pentagon mengumumkan kontrak baru dengan produsen pesawat Lockheed-Martin. Departemen Pertahanan AS membeli 141 pesawat dengan nilai US$11,5 miliar.
Pesawat tempur ini dilengkapi dengan teknologi stealth untuk bersembunyi dari radar. Pentagon mengatakan bahwa harganya lebih rendah 5,4% dibanding pesawat siluman lain sehingga pemerintah AS berhemat hingga US$89,2 juta.
Sebagian besar pesawat F-35 akan digunakan oleh angkatan bersenjata AS. Sebagian lagi akan dikirimkan ke negara sekutunya seperti Israel dan Inggris. Pada Kamis (27/9/2018), pesawat F-35 melakukan uji coba pendaratan di kapal induk Inggris HMS Queen Elizabeth.
Di hari yang sama, militer AS mengatakan sudah melaksanakan operasi dengan pesawat ini di Afganistan untuk pertama kalinya. Israel juga sudah melancarkan beberapa serangan udara menggunakan F-35.