Jakarta, Portonews.com – Pembangunan proyek terintegrasi infrastruktur gas dan pembangkit listrik gas (PLTGU) Jawa 1 resmi dimulai, hal ini ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution yang didampingi Deputi Bidang Usaha Energi, Logistik, Kawasan & Pariwisata Kemen BUMN Edwin Hidayat Abdullah, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati, dan Direktur Pengadaan Strategis PLN Supangkat Iwan Santoso.
Pembangunan pembangkit pertama dan terbesar di Asia Tenggara ini memadukan infrastruktur gas (LNG-FSRU) dan pembangkit listrik ini berkapasitas 1.760 MW.
Turut hadir dalam acara tersebut Duta besar Amerika Serikat untuk Indonesia Joseph R. Donovan Jr, Duta besar Jepang Masafumi Ishii, Duta Besar Korea Kim Chang Beom, Wakil Bupati Karawang Ahmad Zamakhsyari, serta dihadiri Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Tanri Abeng, direksi dan komisaris Pertamina dan PLN.
“Proyek ini merupakan bagian dari komitmen dan kolaborasi BUMN besar Indonesia yakni Pertamina dan PLN, untuk memberikan solusi LNG to Power guna menghasilkan energi bersih dan terjangkau dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia,” kata Nicke Widyawati.
Pengerjaan PLTGU Jawa 1 dilakukan oleh PT Jawa Satu Power, yang merupakan perusahaan konsorsium dari PT Pertamina Power Indonesia (PPI) – anak perusahaan dari PT Pertamina (Persero), Marubeni Corporation dan Sojitz Corporation. Sementara untuk pembangunan konstruksi dipercayakan kepada General Electric (GE), Samsung C&T (Samsung) dan PT Meindo Elang Indah (Meindo), termasuk pemeliharaan pembangkit listrik selama 25 tahun
Selama masa life time PLTGU PLN mendapatkan tariff listrik dengan harga yang relatif murah yakni 5,5038 cUSD/kWh. Selain itu, proyek tersebut juga akan dibangun Floating Storage Regasification Unit (FSRU) dimana pada akhir kontrak, FSRU akan diambil alih oleh PLN.
“Pembangkit listrik dengan teknologi combined-cycle Jawa-1 yang ditargetkan selesai September 2021 ini merupakan bagian dari Program 35.000 Mega Watt (MW). Pasokan akan disalurkan melalui jaringan listrik nasional Jawa-Bali milik PLN. Pembangkit ini diharapkan bisa menambah pasokan listrik untuk 11 juta pelanggan. Dengan tarif yang efisien, PLN berpotensi menghemat sebesar 43 Trilyun rupiah,“ ucap Direktur Pengadaan Strategis PLN, Supangkat Iwan Santoso.
Presiden Direktur Pertamina Power Indonesia (PPI) Ginanjar mengatakan Pelatakan batu pertama pembangunan proyek infrastruktur gas dan pembakit listrik terintegrasi Jawa-1 ini menandai dimulai tahap II. Pembangunan pembangkitan listrik ini tentu akan menciptakan multiplyer effect bagi perekonomian wilayah Karawang, Bekasi, dan sekitarnya. Salah satunya adalah penyerapan tenaga kerja yang mencapai 4.600 orang pada masa konstruksi dan +/-200 orang pada masa operasi, sehingga diharapkan bisa berkontribusi pada penciptaan lapangan kerja baru serta peningkatan perekonomian daerah.
Dalam proyek ini, GE menyediakan turbin gas paling efisien dengan tingkat emisi terendah 9HA.02, serta layanan pemeliharaan jangka panjang yang meliputi digital solutions, commissioning and installation, parts, field and repair services. Selain itu, Samsung akan menyediakan pekerjaan konstruksi dan peralatan balance of plant untuk pembangkit listrik, sementara Meindo akan menyediakan semua pekerjaan laut termasuk jetty, pipa gas, dan pipa air pendingin.
Konsorsium PT Jawa Satu Power juga menunjuk Samsung Heavy Industries untuk membangun FSRU. Proyek dengan nilai +/-USD 1,8 milyar (atau sekitar 26 triliyun rupiah) ini dibiayai oleh konsorsium yang terdiri dari Japan Bank for International Cooperation (JBIC) and Nippon Export and Investment Insurance Co, Ltd (NEXI), Asian Development Bank (ADB).
Kemudian, institusi perbankan komersial antara lain Mizuho Bank Ltd, MUFG Bank Ltd, Oversiea-Chinese Banking Cooperation Ltd, Credit Agricole Corporate and Investment Bank, Societe Generale dengan skema pendanaan non-recourse project financing, dimana pembayaran pinjaman murni bersumber dari proyek itu sendiri. Secara keseluruhan, proyek ini melibatkan lebih dari 20 perusahaan domestik dan internasional.