Banda Aceh, Portonews.com – Pertamina Asset 1 EP Field Rantau kehilangan tonan minyak mentahnya akibat ilegal tapping (pencurian dengan mengebor pipa aliran minyak mentah) di Kecamatan Kejuruan Muda, Kabupaten Aceh Tamiang.
Petugas patroli dari Opsus Pertamina Asset 1 EP Field Rantau, Yusrizal kepada wartawan di lokasi kejadian Desa Bukit Rata, Sabtu menyatakan, kejadian tersebut dilakukan oleh para ilegal tapping pada Jumat (1/6/2018) pagi sekitar pukul 05.00 WIB.
“Pelakunya diperkirakan 5 orang dengan Alat bukti kran minyak, kawat digunakan untuk mengikat selang plastik di keran minyak yang telah dibor,” ujar dia.
Lalu pelaku memasang pipa minyak yang dibocorkan tersebut sepanjang kurang lebih 10 meter di jalan kebun HGU PT Mopoli Raya. Dengan mobil pickup yang telah disiapkan oleh pelaku untuk mengakut hasil minyak curian.
“Hal tersebut dapat kita pastikan, pelaku ilegal tapping menggunakan mobil pickup roda empat, sebab di tempat kejadian kami menemukan jejak ban mobil,” jelas dia.
Menurutnya, pelaku bekerja sangat profesional dan sudah terbiasa melakukan ilegal tapping dijalur tikus. Hal tersebut terbukti saat mereka melakukan tapping pipa menggunakan mata bor yang tidak menimbulkan percikan api.
Legal and Relation Asisten Manager, Pandi Prabudi sebagaimana dikutip Antara membenarkan kejadian ilegal tapping itu di kawasan Kampung Bukit Rata.
Diakui, pelaku ilegal tapping sangat profesional dengan menggunakan mata bor yang tidak menimbulkan percikan api.
Pandi menyebutkan, wilayah rawan ilegal tapping, Kampung Paya Bedi, Kampung Bukit Rata, Palang Merah dan Semadam merupakan zona merah, sebab jalur pipa minyaknya berada agak jauh dari keramaian lalu lalang orang.
“Ini membuat pelaku ilegal tapping leluasa melakukan pencurian dan kucing-kucingan dengan petugas ceker dan Patroli Opsus Pertamina. Begitupun kita akan meningkatkan sistem patroli,” kata Pandi.(ibnu)