Jakarta, Portonews.com – Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (APROBI) menargetkan peningkatkan ekspor biodiesel di tahun ini hingga mencapai 1.000.000 metrik ton (MT), dari jumlah ekspor biodiesel tahun lalu yang tercatat sebesar 300-400 ribu MT.
Ketua Harian APROBI Paulus Tjakrawan mengatakan, pihaknya optimistis target tersebut bisa tercapai, sebab ada pasar baru yang menjadi pangsa ekspor, yakni Tiongkok.
“Kami optimistis sebab Tiongkok masih menjadi pasar ekspor terbesar,” ujar Paulus kepada media saat dijumpai di kantornya, di Jakarta, Kamis (30/8/2018).
Adapun, berdasarkan data APROBI, ekspor biodiesel pada Juli 2018 tercatat 215.465 ribu MT. Ekspor tersebut menurun dari jumlah ekspor di Juni 2018 yang sebesar 259.212 ribu MT.
Namun, jika dilihat dari jumlah produksi, pada Juli 2018 tercatat sebesar 597.560 MT, naik dari jumlah produksi di Juni 2018 yang sebesar 594.297 MT.
Ekspor Juni 2018 tercatat lebih besar disebabkan negara yang lebih banyak dibandingkan negara pengimpor pada Juli 2018.
Ekspor biodiesel di Juni 2018 menyasar di Eropa, Spanyol, India, Tiongkok, dan Malaysia. Sedangkan pada Juli 2018, negara pengimpor menyusut tinggal Eropa, Spanyol, dan Tiongkok.
“Data tersebut merupakan data yang kami kumpulkan hanya dari perusahaan-perusahaan yang merupakan anggota APROBI. Tercatat sampai saat ini ada sekitar 22 perusahaan,” pungkas Paulus.