Jakarta, Portonews.com – Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, pemerintah akan tetap berhati-hati dengan dinamika global yang terjadi belakangan ini. Sebab, dinamika tersebut bisa mengusik stabilitas nilai tukar rupiah.
Hal ini terjadi denganb persoalan yang sedang dihadapi Turki belakangan ini, yang dapat memberikan pengaruh terhadap seluruh mata uang di dunia, termasuk rupiah. Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS pagi ini sudah menembus angka Rp 14.600.
“Kita setiap hari ini selalu ada berbagai faktor bisa saling mempengaruhi. Jadi pada minggu terakhir ini faktor yang berasal dari Turki menjadi muncul secara global, karena tidak dari sisi magnitude-nya yang terjadi dinamika di Turki,” kata Sri Mulyani di JS Luwansa Hotel, Jakarta, Senin (13/8/2018).
Masalah yang dihadapi Turki, kata Sri Mulyani merupakan persoalan yang serius. Mulai dari nilai tukar mata uangnya, dimensi politik, hingga sisi keamanannya. Untuk Indonesia, lanjut Sri Mulyani, pertumbuhan ekonomi pada kuartal II-2018 sebesar 5,27% yang didorong oleh konsumsi pun harus dipacu lagi dengan meningkatkan ekspor dan investasi.
“Namun kita perlu tetap hati-hati karena lingkungan yang kita hadapi sangat berbeda dengan 2015, 2015 waktu itu quantitative easing masih terjadi dan kenaikan suku bunga belum dilakukan baru diungkapkan, kalau sekarang suku bunga sudah naik secara global dan quantitative easing sudah mulai dikurangi, dan inilah yang menyebabkan tekanan lebih kuat terhadap berbagai mata uang di dunia,” tutup dia.