Jakarta, Portonews.com – Presiden Joko Widodo akan menggelar rapat lanjutan penguatan cadangan devisa dan penyelamatan rupiah sore ini, Selasa (14/8/2018).
Dalam rapat tersebut bakal dihadiri sejumlah menteri bidang ekonomi dan kemaritiman. Rapat tersebut digelar di Istana Bogor, sebagai tindak lanjut dari beberapa rapat yang telah dilakukan sejak awal Juli 2018.
Pada pagi ini, nilai tukar rupiah masih berjuang menahan tekanan dolar AS yang menggila sejak kemarin, ditopang oleh sentimen negatif dari dalam dan luar negeri. Tercatat, bank-bank sudah menjual dolar AS sudah di level Rp 14.800.
Di rapat itu, Presiden mengundang jajaran tim ekonominya, seperti Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
Adapun, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Menteri ESDM Ignasius Jonan, Menteri BUMN Rini Soemarno, Kepala BKPM Thomas Trikasih Lembong dan beberapa pejabat lainnya.
Dalam agenda tersebut, disebut Pemerintah akan melakukan finalisasi aturan mengenai penerapan kebijakan bauran minyak kelapa sawit dalam solar 20% (B20) yang ditargetkan sudah terimplementasi penuh bagi seluruh jenis kendaraan (PSO dan nonPSO) pada 1 September 2018.
Selain itu, juga akan dibahas lebih lanjut mengenai langkah-langkah menarik devisa hasil ekspor (DHE) yang masih diparkir di luar negeri, termasuk rencana peluncuran instrumen perbankan yang baru.
Hingga saat ini, belum diketahui apakah Gubernur BI Perry Wajiyo, Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso, Plt. Dirut PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati dan Dirut PLN (Persero) Sofyan Basir juga diundang dalam rapat itu.