Jakarta – Perluasan penggunaan biodiesel B20 untuk solar non subsidi masih belum menemukan kejelasan. Padahal, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan, peluncuran program B20 akan dilakukan pada 2 Agustus mendatang.
“Nanti Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) akan launching di 2 Agustus, bertepatan dengan Pameran GIIAS,” ujar Airlangga kepada media saat dijumpai di Kemenko Bidang Perekonomian, Jakarta, Senin (30/7/2018).
Pernyataan Airlangga tersebut juga didukung oleh Ketua Umum Gaikindo Yohannes Nangoi. Ia mengatakan, pemerintah menginginkan diberlakukannya B20 dan juga Euro 4.
“Di kesempatan GIIAS pada 2 Agustus nanti, mudah-mudahan pemerintah bisa merilis penggunaan B20 dan juga Euro 4 secara menyeluruh di Indonesia,” tutur Yohannes ketika dijumpai di kesempatan yang sama.
Namun, pernyataan itu bertentangan dengan yang disampaikan oleh Plt Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati. Ia mengatakan, pada 2 Agustus, pemerintah masih akan melakukan rapat penentuan kapan penggunaan biodiesel B20 akan dimulai.
“Jadi nanti kalau tidak salah pada 2 Agustus itu ada rapat, di situ ada keputusan kapan akan dimulai. Tidak akan lama setelah itu sip, seminggu atau dua minggu,” terang Nicke.
Sebelumnya, revisi aturan terkait perluasan kewajiban penggunaan bauran minyak sawit dalam solar sebesar 20% (Biodiesel 20/B20) dalam proses menunggu tanda tangan para menteri terkait.
Hal itu disampaikan Staf Ahli Bidang Ekonomi Sumber Daya Alam Kementerian ESDM Dadan Kusdiana, usai rapat koordinasi B20 di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. “Sudah mencari paraf menteri, kan sedang dikirim ke menteri-menteri,” ujarnya, Rabu (25/7/2018).
Adapun, seperti diketahui, pemerintah berencana merevisi Peraturan Presiden No. 61/2015 tentang Penghimpunan dan Penggunaan Dana Perkebunan Kelapa Sawit hanya mengisyaratkan kewajiban B20 kepada kendaraan yang mendapatkan subsidi atau public service obligation (PSO).