JAKARTA (Portonews.com) – Tumpahan minyak di Teluk Balipapan yang terjadi tanggal 31 Maret 2018 lalu masih meninggalkan persoalan besar, karena masih jauh dari tuntas. Meski sebagian sudah tertangani, namun sebagian lagi sudah menyebar terlalu jauh.
Berdasarkan pantauan Pusat Penginderaan Jauh Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional melalui citra satelit ditemukan kumpulan tumpahan minyak di Selat Makassar. Sejumlah nara sumber yang dihubungi Portonews.com, Sabtu (14/4/2018) membenarkan bahwa tumpahan minyak melebar ke Utara maupun ke Selatan.
Minyak tersebut diketahui bergerak ke arah Selat Makassar. Kepala Subdirektorat Keteknikan dan Keselamatan Lingkungan Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, Dr I Gusti Suarnaya Sidemen ketika dihubungi oleh Tim Portonews membenarkan bahwa adanya tumpahan minyak Pertamina dari Teluk Balikpapan yang sudah menyebar hingga ke Selat Makassar. “Namun sudah dilakukan penanganan yakni Pertamina dan KKS area VI. ENI ikut memantau,” kata Sidemen.
Vice President Corporate Communication PT Pertamina, Adiatma Sardjito mengakui tumpahan minyak belum tuntas dan kian meluas. Hingga kini kapal-kapal Pertamina terus mengejar tumpahan minyak itu dengan menggunakan kapal hingga ke wilayah Utara yakni ke arah Sepinggan dan dan juga ke wilayah Timur yakni Selat Makassar.
Pantauan satelit di Kawasan Selat Makassar ditemukan adanya tumpahan minyak yang berasal dari Teluk Balikpapan. “Dari pantauan satelit itu ditemukan ada bintik-bintik dalam jumlah yang tidak terlalu besar,”katanya.
Namun sumber Portonews.com di kalangan perminyakan justru mengatakan tumpahan minyak di Selat Makassar masih sangat banyak. Kalau tidak segera ditangani secara cepat, akan semakin parah lagi dan dampaknya bisa ke mana-mana. “Pertamina tampaknya berusaha menutup-nutupi, dan hal itu sangat berbahaya,” katanya.
Seperti yang telah diketahui bahwa tumpahan minyak ini berasal dari pipa minyak Pertamina yang putus dan terseret hingga 100 meter dari posisi semula di kedalaman 26 meter. Saat ini Polisi bekerjasama dengan Kementerian Lingkungan Hidup masih melakukan penyelidikan dan belum ditetapkannya siapa tersangka dalam kasus ini.
Peristiwa ini menjadi sebuah peringatan keras bagi Pertamina, Minyak yang tumpah merupakan minyak milik Pertamina sehingga Pertamina harus belajar dari insiden di Teluk Balikpapan ini agar kejadian serupa tidak terulang kembali dan merugikan banyak pihak.