Jakarta, Portonews.com – Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita bertemu dengan Menteri Perdagangan Amerika Serikat (AS) Wilbur Ross di Washington. Dalam pertemuan tersebut Enggar meminta dukungan kepada AS agar tetap dapat menerima fasilitas bea masuk rendah melalui skema Generalized System of Preferences (GSP).
Namun, tidak dijelaskan lebih lanjut bagaimana Ross merespons permintaan dari Enggar tersebut. Seperti diketahui, pemerintahan Amerika Serikat saat yang dipimpin Presiden Donald Trump saat ini tengah melakukan evaluasi apakah produk-produk asal Indonesia tetap bisa menikmati fasilitas GSP atau tidak.
Jika pada akhirnya keputusannya adalah mencabut fasilitas GSP dari Indonesia, maka produk Tanah Air dipastikan akan lebih mahal di pasar AS sehingga daya saing menjadi turun. Adapun dalam pertemuan itu, Enggar dan Ross dijelaskan setuju adanya penyusunan peta jalan untuk meningkatkan perdagangan Indonesia – AS.
“Agar semakin efektif, target peningkatan perdagangan RI dan AS harus dibarengi dengan sebuah peta jalan yang penyusunannya harus melibatkan pihak swasta kedua negara. Kami mengusulkan target perdagangan US$ 50 miliar, dan Menteri Ross menyambut ajakan tersebut secara positif,” kata enggar dalam siaran pers Kemendag, Kamis (26/7/2018),
Total nilai perdagangan Indonesia dengan AS mencapai US$ 25,9 miliar di tahun 2017. Dari jumlah tersebut, ekspor Indonesia mencapai US$ 17,79 miliar dan impor Indonesia sebesar US$ 8,12 miliar, sehingga neraca perdagangan Indonesia terhadap AS surplus US$ 9.67 miliar.