Jakarta, Portonews.com – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi bulan Juli 2018 sebesar 0,28 persen. Inflasi terjadi di 62 kota. Sementara 14 kota terjadi deflasi. Hal tersebut disampaikan Kepala BPS Suhariyanto di Gedung BPS, Rabu (1/8/2018).
“Inflasi pada Juli 2018 mencapai 0,28 persen, lebih rendah dibandingkan Juni 2018. Ini hal biasa karena puncak konsumsi ada di Lebaran dan Ramadan. Setelah usai harga kembali normal,” katanya.
Dia menjelaskan, faktor penyebab inflasi, menurut Suhariyanto dipengaruhi oleh bahan makanan sebesar 0,86% dengan andil ke inflasi sebesar 0,18%. Kemudian pendidikan dan rekreasi, tingkat inflasi mencapai 0,07%. “Untuk bahan makanan inflasi disumbang telur ayam ras, daging ayam ras, cabai rawit, kacang panjang,” ucapnya.
Namun penurunan harga pada Juli 2018 masih terjadi. Harga bahan makanan yang turun yakni bawang merah dan cabai merah. Penyebab inflasi selain bahan makanan yakni makanan jadi dan pendidikan, rekreasi. Makanan jadi contohnya seperti nasi, lauk pauk, rokok kretek dengan andil 0,01%. “Dari sektor perumahan dan sektor pendidikan masing-masing memberikan andil 0,04% dan 0,07%,” katanya.