Lombok, Portonews.com – Korban gempa Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) terus berjatuhan. Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, hingga Senin (6/8/2018) siang, sebanyak 91 orang meninggal dunia dan 209 korban luka-luka akibat bencana gempa bumi yang mengguncang, pada Minggu (5/8/2018) malam.
“Sampai dengan siang ini, korban meninggal 91 orang, 209 orang luka-luka, ribuan rumah rusak, dan ribuan warga mengungsi,” ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugrohodi Kantor BNPB, Jakarta, Senin (6/8/2018).
Sutopo mengatakan, daerah Lombok Utara paling parah terkena dampak gempa bumi. Di wilayah tersebut, 72 orang meninggal dan 64 orang luka-luka. Rincian korban meninggal di Lombok Utara, yakni:
– Desa Gondang Kecamatan Gangga 9 orang
– Desa Sesait 5 orang – Desa Sntong Pansor Daya Kecamatan Kayangan 18 orang
– Desa Dangiang kecamatan Kayangan 10 orang
– Desa pemenang Kecamatan Pemenang 1 orang
– Gili Air 1 orang – Desa Gumantar 18 orang
– Lengkuku 2 orang
– Karang Lande 1 orang
– Desa Manggala 7 orang
Di Kabupaten Lombok Tengah, korban meninggal dunia 2 orang dengan rincian:
– Desa Pengadang 1 orang
– Desa Aik Berik Batu Keliang 1 orang
Di Kabupaten Lombok Timur, korban meninggal dunia dua orang, dengan rincian:
– Pohgading 1 orang
– Desa Pringga Jurang Kecamatan Montong Gading 1 orang
Di kabupaten Lombok Barat korban meninggal dunia 9 orang, dengan rincian:
– Rincian di Desa Gunung Sari 7 orang
– Desa Keduri satu orang
– Desa Gerung satu orang
Di Kota Mataram, 4 orang meninggal dunia, 63 orang luka berat, 8 luka ringan, 37 orang. Rincian korban meninggal di Mataram, yakni :
– Lingkungan Tinggar Keluruhan Ampenan satu orang – Lingkungan Kampung Arab satu orang – Kelurahan Pajang dua orang Provinsi Bali, korban meninggal dunia dua orang, 20 orang cedera dan luka-luka 17 orang.
Sutopo mengatakan, semua korban meninggal dunia adalah warga negara Indonesia karena tertimpa bangunan roboh. BNPB memperkirakan korban akibat gemba di Lombok akan terus bertambah. “Ini data sementara yang kami perkirakan jumlah ini masih akan terus bertambah karena pendataan masih dilakukan. Belum semua daerah di Lombok terjangkau oleh tim SAR gabungan,” kata dia.