Jakarta, Portonews.com – Presiden Joko Widodo menegaskan, pembangunan infrastruktur di Indonesia akan tetap dilakukan di tahun politik meskipun tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian. Hal tersebut dikatakan Jokowi dalam penyampaian keterangan pemerintah atas RUU tentang APBN 2019 beserta Nota Keuangannya di depan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
“Kami akan melakukan berbagai terobosan untuk mempercepat pembangunan tanah air melalui skema pembiayaan pembangunan infrastruktur dengan melibatkan pihak swasta. Namun dalam situasi global yang bergejolak, pemerintah akan berhati-hati menjaga pembiayaan infrastruktur agar risiko tetap terjaga dan berkelanjutan,” kata Kepala Negara, di Gedung DPR, Kamis (16/8/2018).
Seperti diketahui, sejak 2015 pemerintah telah membangun jalan, rekonstruksi, dan pelebaran jalan nasional sepanjang 12.783 kilometer, 11 bandara baru, dan dari tahun 2016 sampai 2017 sudah dibangun sekitar 369 kilometer spoor rel kereta.
Di tahun 2019, Presiden tetap melanjutkan pembangunan infrastruktur, bahkan pemerintah berencana membangun 667 kilometer ruas jalan nasional baru, 905 kilometer jalan tol, 48 unit bendungan, dan 162 ribu hektare jaringan irigasi. “Pada tahun 2019, kita akan terus melanjutkan penyelesaian target pembangunan infrastruktur yang dibutuhkan untuk pembangunan di daerah,” tuturnya.