Jakarta, Porotnews.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) rupanya geram dengan sebutan pemerintah antek asing. Apalagi sebutan itu semakin kencang mendekati tahun politik 2019. Di depan para ulama dalam acara pembukaan kader Majelis Ulama Indonesia, di Kabupaten Bogor, Jokowi menangkis julukan itu dengan membuktikan banyaknya tambang perusahaan asing yang kini direbut oleh RI.
Jokowi membeberkan sederet bukti, utamanya di sektor sumber daya alam mineral dan migas, yang bisa dicatat sebagai prestasi. Di antaranya adalah peralihan blok Mahakam dari Total ke Pertamina, akuisisi 51 persen saham PT Freeport Indonesia, dan Pertamina yang berhasil kalahkan Chevron untuk merebut blok Rokan.
“Bagaimana antek asing, yang namanya blok Mahakam yang dulu dimiliki Perancis dan Jepang, 100% sekarang kita berikan ke Pertamina. Kita ambil. Blok Rokan dulu dikelola oleh Chevron Amerika, sudah, sekarang diambil oleh Pertamina 100%,” ujar Jokowi di acara Peresmian Pembukaan Pendidikan Kader Ulama (PKU) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bogor Angkatan XII Tahun 2018, Rabu (8/8/2018).
Lebih lanjut, Jokowi juga menekankan perjuangan RI untuk mendivestasi 51% saham PT Freeport Indonesia. “Wah ini Freeport memang sulit banget. 40 tahun kita hanya diberi 9,3% dan kita semua diam saja. Enggak ada yang bersuara. Saya negosiasi, menteri-menteri 3,5 tahun alot sekali. Jangan dipikir negosiasi seperti itu mudah. Sangat alot sekali, saya sampaikan jangan mundur minta mayoritas 51%,” paparnya.
Alhasil, kata Jokowi, Head of Agreement pun berhasil ditandatangani pada Juli lalu. Tetapi sudah begitu masih ada suara sumbang dari publik yang membuat Jokowi tidak paham. “Saya enggak ngerti gimana kita ini semuanya. 40 tahun 9% pada diam, begitu ada kesepakatan 51% tidak didukung penuh! Mestinya seluruh rakyat mendukung penuh agar itu betul-betul bisa dikelola bangsa ini. Begitu dibilang antek asing.” tegasnya.