Jakarta, Portonews.com – Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menilai, penyebab ketidakpastian perekonomian Indonesia tak hanya berasal dari perkembangan ekonomi global. Menurutnya, sumber ketidakpastian tersebut juga berasal dari kondisi dalam negeri.
Dia menjelaskan, salah satu faktor risiko domestik adalah penyelenggaraan pemilihan umum (pemilu) daerah dan nasional tahun depan. Hal itu, kata Perry, merupakan sumber kecemasan tersendiri bagi investor dan pelaku bisnis di Indonesia.
“Tahun depan ada pemilu dan pilkada semoga penyelenggaraannya aman… Semoga bagi investor dan dunia usaha dalam dan luar negeri, yang mengkhawatirkan hal itu, keadaan ini memberikan confidence bagi mereka sehingga akan mendukung pemulihan ekonomi secara berkesinambungan,” ujarnya, Kamis (30/8/2018).
Dia sedang menghadiri Konferensi Internasional mengenai Bulletin of Monetary Economics and Banking (BMEB) yang merupakan kerja sama Bank Indonesia dengan The Asia-Pacific Applied Economics Association (APAEA).
Perry juga menjelaskan bahwa dengan diadakannya pemilihan umum, otomatis pengeluaran negara akan bertambah. Namun, ia juga mengungkapkan ada hal positif dari pemilu, yaitu dapat mendorong pertumbuhan konsumsi rumah tangga secara langsung.
Saat ini perekonomian dunia menghadapi ketidakpastian yang semakin tinggi, yang bersumber dari pertumbuhan ekonomi global yang tidak seimbang, rencana kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS), dan ketegangan perdagangan dunia. Menyikapi hal tersebut, gubernur BI mengatakan tantangan untuk menjaga stabilitas ekonomi perlu direspons dengan baik.