Jakarta, Portonews.com – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memberi warning perang dagang terhadap Indonesia. Amerika Serikat (AS) saat ini tengah melakukan evaluasi produk Indonesia yang selama ini diberi perlakuan khusus.
Namun, ancaman dagang dari AS tersebut tak membuat Indonesia takut. Bahkan, Indonesia akan melakukan serangan balik terhadap AS apabila perang dagang itu benar-benar dilancarkan.
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menjelaskan, jika Indonesia mendapat tekanan tersebut maka RI akan melakukan ‘serangan balik’. Dia menjelaskan, ‘serangan balik’ pernah dilakukan saat sawit RI diancam dilarang masuk Eropa, maka RI ‘mengancam balik’ akan melarang produk eropa masuk ke Indonesia.
“Kalau kita dapat tekanan per sektor, seperti halnya sawit, saya bilang saya akan lakukan retaliasi, yaitu saya juga bisa menghentikan (impor dari AS),” katanya dia di Kementerian Perdagangan, Kamis (5/7/2018).
Kala itu, RI mengancam akan menghentikan impor ikan dan sejumlah produk lain dari Eropa bila pemerintah di kawasan tersebut masih melarang minyak sawit RI masuk.
“Saya bilang saya hentikan impor ikan anda, dia bilang itu dari parlemen, saya pun ditekan parlemen saya, kemudian menterinya datang katanya pemerintah menolak. Saya bilang bikin surat kalau itu nolak. Jadi GSP ini kita masih dalam pembicaraan untuk tidak masuk dalam watch list itu, dan nanti kita akan bahas,” imbuhnya.
Meski demikian, saat ini Indonesia masih melakukan perundingan dengan pemerintah AS, terkait warning yang diberikan oleh Presiden Trump. “Kami juga lakukan pendekatan dan lobi, dubes kita di Amerika juga menyampaikan pendekatan, dan saya sendiri melakukan komunikasi dengan Amerika untuk meyakinkan, sebab pada dasarnya kita tidak setuju dengan perang dagang, semua pihak akan dirugikan, kita lebih senang dengan kolaborasi,” jelas dia.
Sebagai informaaj GSP (The Generalized System of Preferences/Sistem Preferensi Umum) Indonesia sedang di-review, dan ada sekitar 124. “Tetapi kalau kita dapat tekanan, maka hal itu bisa kita lakukan. Sama halnya dengan Amerika dan China, tapi itu akan berdampak di seluruh dunia,” kata dia.
Dari 124 produk asal Indonesia yang sedang di-review Trump diantaranya kayu plywood, cotton, dan lain sebagainya. Indonesia dan AS pun sedang mengupayakan hubungan diplomasi membahas mengenai masalah tersebut. Pasalnya, jika GSP ini dihilangkan maka bea masuk ekspor produk Indonesia ke AS lebih mahal.