Jakarta, Portonews.com – Bank Indonesia (BI) mengungkapkan di Juli 2018 ini akan terjadi inflasi hingga 0,25 persen. Hal tersebut dikarenakan tingginya harga telur ayam, daging ayam ras, dan cabai rawit.
“Survei BI minggu keempat terjadi inflasi 0,25 persen, di bawah titik tertinggi. Memang ada kenaikan dibandingkan survei di minggu pertama. Kalau angka 0,25 persen maka inflasi sejak awal tahun 2018 sudah mencapai 2,15 persen dan year on year 3,16 persen,” kata Deputi Gubernur Senior BI, Mirza Adityaswara, di Gedung BI, Jumat (27/7/2018).
Menurut Mirza, tingkat inflasi tersebut masih di angka yang cukup ditoleransi BI. Dan masih sesuai target range 2,5-4,5 persen di 2018.
Inflasi terjadi akibat kenaikan harga pangan. Termasuk telur ayam dan daging ayam ras yang sempat ramai diberitakan di mana-mana. “Telur ayam 14 persen naik (bulanan), daging ayam ras 6,9 persen, cabai rawait 19 persen,” katanya.
Tapi ada beberapa juga harga yang menurut Mirza terjadi penurunan. Misalnya daging sapi dan bawang putih. “Daging sapi turun 1,35 persen, bawang putih 4,7 persen, cabai merah turun 6,6 persen. Untuk beras harganya flat di angka -0,03 persen,” tutur Mirza.