Jakarta, Portonews.com – Pemerintah memproyeksikan utang di tahun 2019 lebih tinggi dari tahun 2018. Namun, di tahun ini, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berjanji akan menjaga rasio utang di bawah 30% dari PDB.
“Utang akan dijaga dan akan di bawah kisaran 29,8%, termasuk rendah. Tahun depan yang agak berat karena banyak utang masa lalu yang jatuh tempo cukup tinggi di 2019,” kata Sri Mulyani di dalam Konferensi Pers RAPBN 2019, Kamis (16/8/2018).
Seperti diberitakan sebelumnya, utang pemerintah hingga akhir Juli tercatat Rp 4.253,02 triliun atau naik 12,51% dibandingkan periode sama tahun lalu. Berdasarkan data APBN KiTa, Rabu (15/8/2018), jumlah tersebut terdiri dari pinjaman dalam dan luar negeri sebesar Rp 785,49 triliun dan penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp 3.467,5 triliun.
Merinci lebih jauh, pinjaman luar negeri mencapai Rp 779,7 triliun. Ini terdiri dari pinjaman bilateral sebesar Rp 323,7 triliun, multilateral Rp 411,1 triliun, komersial Rp 43,3 triliun, dan suppliers Rp 1,4 triliun.