Papua, Portonews.com – Situasi mencekam usai aksi kejam kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang melakukan penembakan ke arah para pekerja PT Istaka Karya (Persero) wilayah Yigi, Papua sudah dapat dikendalikan.
Berdasarkan informasi Kapolda Papua Irjen Pol Martuani Sormin, delapan jenazah korban penembakan sudah bisa dievakuasi, meskipun cuaca tidak memungkinkan. Saat ini, delapan jenazah tersebut sedang dilakukan otopsi untuk identifikasi.
“Mungkin kalau cuaca memungkinkan besok evakuasi akan dilanjutkan dari Mbua ke Timika.
Sementara personel sedang mencari 3 jenazah karyawan PT Istaka Karya lainnya yg diduga juga menjadi korban pembunuhan KKB,” kata Martuani kepada Portonews.com, (6/12).
Sebelumnya, Martuani menjelaskan, sekitar pukul 10.00 WIT, tiga unit helikopter dengan tim Naggala berangkat dari Kabupaten Mimika menuju ke Puncak Kabo, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga yang merupakan lokasi pembantaian pegawai PT Istaka Karya. Ketika berada di lokasi Puncak Kabo, helikopter mendapat tembakan dari arah puncak, sehingga tim Nanggala melakukan tembakan balasan.
Lantaran ada tembakan dari arah Puncak Kabo, lanjutnya, maka Tim Nanggala melakukan tembakan balasan dari helikopter. Sayangnya, satu helikopter jenis Bell yang baling-balingnya terkena tembakan dari kelompok KKB.
“Karena BBM habis, helikopter melakukan refueling (pengisian BBM) sekaligus evakuasi jenazah anggota Pos TNI Mbua, Serda Handoko. Jadi jenazah sudah dievakuasi ke Kenyam selanjutnya akan dibawa ke Timika, Kabupaten Timika,” ulas mantan Kadiv Propam tersebut.
Perlu diketahui, Serda Handoko adalah prajurit yang bertugas di Pos TNI Mbua. Dia gugur saat pos tempatnya bertugas diserang kelompok separatis. Posnya diserang karena menjadi tempat persembunyian empat orang karyawan PT Istaka Karya yang berhasil melarikan diri dari Kali Yigi, Distrik Yigi, tempat pembantaian pekerja pembangunan jembatan.
Keempat karyawan itu berjalan kaki ke Mbua selama 2 jam. Kini keempat korban selamat itu berhasil dievakuasi bersama 8 warga sipil di Mbua. Tiga orang karyawan PT Istaka Karya itu mengakami luka tembak saat Pos TNI diserang kelompok separatis.
Bukan itu saja. Jebolan Akpol 1987 ini juga mengungkapkan, kontak senjata juga terjadi saat Tim Belukar dari aparat penegak hukum gabungan TNI dan Polri sedang mengevakuasi karyawan PT Istaka Karya yang dikabarkan dibunuh kelompok Separatis di Kali Yigi-Kali Aurak, Distrik Yigi, Kabuapten Nduga, Papua. Satu anggota Tim Belukar dikabarkan terkena tembakan. Ranap Simanjuntak