Jakarta, Portonews.com – Ketua Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy Mandey mengatakan, pagelaran Asian Games 2018 di Jakarta Palembang, memberikan efek positif bagi pelaku industri ritel. Diperkirakan hingga saat ini pendapatan pengusaha ritel meningkat 15% berkat event tersebut.
Menurutnya, pertumbuhan signifikan pendapatan ritel tersebut didorong oleh jumlah wisatawan hingga para official negara peserta yang berkumpul di dua kota utama perhelatan ajang Asian Games yaitu di Jakarta dan Palembang.
“Kalau diprediksi yang datang itu turis dan official ada 150 ribu sampai 170 ribu orang kan. Mereka makan, minum dan belanja ditambah dengan mata uang yang kuat jadi pertumbuhan drastis sekali. Jika dihitung minimal mereka belanja Rp 1 juta saja, transaksi sudah Rp 150 miliar,” ujarnya di Jakarta, Kamis (30/8/18).
Lebih lanjut, pendapatan ritel yang menjual pakaian dan sandang jenis lokal menjadi salah satu pendorong tumbuhnya pendapatan selama gelaran Asian Games. Menurut laporan yang diterima Aprindo, setidaknya pendapatan penjualan dari segmen tersebut tumbuh 20 persen.
Selain itu, ritel dari segmen makanan dan minuman (food & beverage) juga terdorong dengan peningkatan daya konsumsi. Namun, untuk segmen penjualan barang-barang teknologi tidak mengalami pertumbuhan yang berarti.
“Dari laporannya itu yang menjual pakaian lokal tumbuh karena kualitas pakaian kita kan sudah cukup bagus. Kalau dari teknologi kan misalnya gadget, itu kan sama aja harga dan kualitas misalnya kalau mereka beli di Korea,” tambahnya.
Namun, menurutnya mayoritas ritel yang merasakan efek pertumbuhan pendapatan mayoritas masih berasal dari ritel-ritel kelas yang menjual barang untuk menengah dan keatas.
Sedangkan untuk ritel kecil, kurangnya informasi kepada para delegasi dan juga turis yang mengikuti gelaran Asian Games tahun ini menimbulkan kontribusi yang lebih kecil.
“Bukannya mereka tidak mau beli yang barang-barang middle low, cuman misalnya mereka yang tahu tentang Pasar Tanah Abang hanya berapa persen saja kan. Jadi mereka biasanya belanja yang sudah di depan mata saja kayak misalnya ke mall,” ungkap Roy.